Membalas Keburukan

 
Membalas Keburukan

LAduNI.ID - Seseorang bertanya bagaimana sikap kita terhadap mereka yang berbuat buruk/jahat kepada kita?. Misalnya mereka mengatakan : "kalian itu domba-domba yang sesat". Sebagian besar kita ingin membalas keburukan itu dengan keburukan yang sama.

Rasulullah Saw. pernah bersabda :

لا يكن أحدكم إمعة يقول: إن أحسن الناس أحسنت، وإن أساءوا أسأت، ولكن وطنوا أنفسكم إن أحسن الناس أن تحسنوا، وإن أساءوا أن تجتنب اساءتهم

“Janganlah di antara kamu berimma’ah (ikut-ikutan). Jika orang lain berbuat baik maka engkau juga berbuat baik, dan jika mereka berbuat jelek maka engkau ikut jelek pula. Akan tetapi hendaklah engkau tetap konsisten terhadap (keputusan dirimu). Jika orang-orang berbuat baik, maka engkau juga baik; dan jika mereka berbuat jelek, hendaklah engkau menjauhi keburukan mereka.” (HR Tirmidzi).

Al-Qur'an malah mengatakan :

وَلا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ

“Dan tidaklah sama perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk. Tolaklah (perbuatan buruk itu) dengan cara yang lebih baik, maka jika antara kamu dan dia ada permusuhan, maka dia akan menjadi teman yang hangat”.(Qs: Fushilat : 34).

اذا قابلنا الاساءة بالاساءة فمتى تنتهى الاساءة

"Jika keburukan dibalas dengan keburukan, maka sampai kapan keburukan akan berhenti".

Oleh: KH Husein Muhammad

 

 

Tags