Kisah Abdurrahman bin Auf yang Ingin Miskin, Tapi Selalu Gagal

 
Kisah Abdurrahman bin Auf yang Ingin Miskin, Tapi Selalu Gagal

LADUNI.ID, Jakarta - Jika tiba-tiba kondisi ekonomi "down", saya selalu terhibur mengingat kisah bisnis Abdurrahman bin Auf, tentang investasinya membeli kurma busuk.

Suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata, Abdurrahman bin Auf R.A akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya. Ini karena orang yang paling kaya akan dihisab paling lama.

Maka mendengar ini, Abdul Rahman bin Auf R.A pun berfikir keras, bagaimana agar bisa kembali menjadi miskin supaya dapat masuk surga lebih awal.

Setelah Perang Tabuk, kurma di Madinah yang ditinggalkan sahabat menjadi busuk. Lalu harganya jatuh. 

Abdurrahman bin Auf R.A pun menjual semua hartanya, kemudian memborong semua kurma busuk milik sahabat tadi dengan harga kurma bagus.

Semuanya bersyukur. Alhamdulillah, kurma yang dikhawatirkan tidak laku, tiba-tiba laku keras! Diborong semuanya oleh Abdurrahman bin Auf. Sahabat gembira. 

Abdurrahman bin Auf R.A pun juga gembira. Sahabat lain gembira sebab semua dagangannya laku. Abdurrahman bin Auf R.A gembira juga sebab berharap jatuh miskin! Masya Allah, hebat.

Coba kalau kita? Usaha diuji dikit, udah teriak tak tentu arah. Abdurrahman bin Auf R.A merasa sangat lega, sebab tahu akan bakal masuk surga lebih dulu, sebab sudah miskin. 

Namun, masya Allah. Rencana Allah Subhanahu wa ta'ala itu memang terbaik. Tiba-tiba, datang utusan dari Yaman membawa berita, Raja Yaman mencari kurma busuk.

Rupa-rupanya, di Yaman sedang berjangkit wabah penyakit menular, dan obat yang cocok adalah Kurma Busuk!

Utusan Raja Yaman berniat memborong semua kurma Abdurrahman bin Auf R.A dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa.

Allahu Akbar!!!

Orang lain berusaha keras jadi kaya. Sebaliknya, Abdurrahman bin Auf berusaha keras jadi miskin tapi selalu gagal. Benarlah firman Allah:

"Wahai manusia, di langit ada rezki bagi kalian. Juga semua karunia yang dijanjikan pada kalian," (Qs. Adz Dzariat, 22).

Jadi, yang banyak memberi rezeki itu datangnya dari kurma yang bagus atau kurma yang busuk? Allah Subhanahu wa ta'ala lah yang memberi rezki.

Semoga kisah ini dapat menyuntik kembali semangat dalam diri kita semua,  yang sedang diuji dalam pekerjaan dan usaha kita. Untuk lebih mengutamakan urusan kepada Allah dibanding urusan dunia yang sementara ini, aamiin ya robbal allamin…

Jangan sedih jika jadi miskin dan jangan sombong jika jadi kaya.