Tentang Sufisme

 
Tentang Sufisme

LADUNI.ID - Sufisme adalah pengetahuan tentang inti, buah dan puncak dari segala pengetahuan manusia. Sebuah pengetahuan yang melampaui formalisme yang rigid dan logika yang spekulatif. Kaum sufi mengerahkan segenap ruh menuju Dia Yang Menciptakan, lalu hanyut tenggelam di dalam Diri-Nya.

Imam Al-Ghazali merenung panjang, sendiri di tempat sepi dan mencari-cari kepastian. Akhirnya dia memutuskan :

فَظَهَرَ لِى اَنَّ الْعِلْمَ الْيَقِيْنِى هُوَ الَّذِى يَكَشِفُ فِيْهِ الْمَعْلُومَ اِنْكِشَافاً لَا يَبْقَى مَعَهُ رَيْبٌ

“Tampak benderang bagiku bahwa pengetahuan yang pasti adalah yang membuat hal yang diketahui mewujudkan dirinya tanpa menyisakan keraguan".

Dan pengetahuan itu dicapai melalui situasi diri mengalami. Seperti mengalami cinta. Orang bilang : “Man Dzaqa ‘Araf wa Man Lam Yadzuq Lam Ya’rif”. (orang yang mengalami akan mengenal, dan orang yang tidak mengalami tak akan mengenal).

Pada tingkat lebih jauh sufisme meyakini bahwa tak ada apapun di alam semesta ini kecuali Dia.

Syeikh Hasan Ridwan seorang sufi dari Mesir, dalam salah satu puisinya yang terkenal mengatakan:

وَكُلُّ مَا سِوَاهُ نَجْمٌ آفُلُ بَلْ فِى شُهُودِ الْعَارِفِيْنَ بَاطِلُ
فَلَيْسَ إِلَّا اللهُ وَالْمَظَاهِرُ لِجُمْلَةِ الْاَسْمَاءِ وَهُوَ الظَّاهِرُ
فَغَيْرُهُ فِى الْكَوْنِ لَا يُقَالُ لِاَنَّهُ فِى ذَاتِهِ مُحَا لُ

Seluruhnya, selain Dia adalah bintang yang hilang lenyap
Dalam kesaksian para bijakbestari semesta adalah ketiadaan
Tak ada apapun, kecuali Allah

Yang tampak dalam semesta adalah Dia
Selain Dia, tak berarti apa-apa
Karena dirinya sendiri 
tak mungkin ada tanpa Dia

Tidaklah mengherankan, meskipun mengguncang dunia, jika seorang sufi kadang bicara sendiri, merancau : "Aku lah Kebenaran". "Aku" di situ bukanlah dirinya 

Oleh: KH Husein Muhammad 

 

 

Tags