Pengrajin Bidai dan Tikar di Perbatasan Terancam Punah
LADUNI.ID, BENGKAYANG - Kerajinan tangan masyarakat perbatasan terutama di Kecamatan Seluas dan Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, terkenal dengan hasil kerajinan berupa bidai atau tikar.
Namun kerajinan ini terancam punah lantaran bahan baku untuk membuatanya berupa rotan sudah langka didapat. Saat ini, bahan baku bidai atau bide sudah susah didapatkan karena tidak ada dukungan pemerintah baik untuk melestarikan maupun penanaman ulang rotan, juga kayu kapuak atau tuhup.
Hal itu yang disampaikan mantan Kepala Bagian Perbatasan, yang sekarang menjabat sebagai Plt. Camat Seluas, Gustian Adniwinata. Lebih jauh Gustian menjelaskan, Bidai dari bahasa Dayak "Bide" adalah satu di antara warisan budaya, tempat menerima tamu-tamu terhormat zaman dahulu kala.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Masuk dengan GoogleDan dapatkan fitur-fitur menarik lainnya.
Support kami dengan berbelanja di sini:
Rp298.000
Rp562.000
Rp479.000
Rp90.100
Memuat Komentar ...