Pelajar NU Minta Pemerintah dan Sekolah Tegas Cegah 'Karim'

 
Pelajar NU Minta Pemerintah dan Sekolah Tegas Cegah 'Karim'

LADUNI.id, Jakarta - Masuknya Komunitas Rayatul Islam (Karim) ke sekolah-sekolah mengenalkan bendera bertuliskan kalimat tayibah menuai respons warganet. 

Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Aswandi menyatakan bahwa pemerintah dan sekolah mestinya tegas mencegah eks HTI itu menyebarkan ideologi khilafah.

"Pemerintah dan harus harus bersikap tegas. Memang mereka (KARIM) tidak menyebutkan HTI namun secara gerakan dan tujuannya sama yaitu tegakkan khilafah, dan ini jika di biarkan maka sangat berbahaya bagi generasi yang akan datang," kata Aswandi kepada NU Online pada Selasa (12/3).

Aswandi juga mengajak seluruh kader dan anggota IPNU untuk mewaspadai gerakan ini dengan menggelar berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi kader dan memaksimalkan kegiatan kaderisasi di sekolah umum.

"Menjaga dan membimbing kader-kader kita di sekolah-sekolah dan kita maksimalkan prosesnya gerakan kaderisasi di sekolah umum," ungkap pria asal Jambi ini.

Pendidikan tidak hanya ditunjang dari lingkungan di sekolah, akan tetapi juga lingkungan dalam rumah. Karenanya, Aswandi juga meminta orang tua agar dapat mengingatkan dan menjaga anak-anaknya agar tidak terjebak dalam propaganda dan doktrinasi yang dilakukan oleh kelompok tersebut.

Pasalnya, Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Arifin Junaidi mengatakan bahwa mereka mencoba mengambil hati rakyat Indonesia dengan mengusung NKRI juga. Akan tetapi, kepanjangan NKRI yang mereka maksud tidak sama dengan yang telah dipahami bangsa Indonesia saat ini, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

"NKRI mereka itu Negara Khilafah Rosyidiyah Islamiyah," terang Kiai Arifin.

Ia juga menyampaikan bangsa Indonesia perlu sadar bahwa Indonesia hanya dijadikan kelinci percobaan bagi mereka menegakkan khilafah. Sampai saat ini, menurutnya, tidak ada negara yang menerima ideologi tersebut. (Syakir/NU Online)