Habib Ini Berpesan Jangan Terpengaruh pada Orang yang Menjelekkan KH Said

 
Habib Ini Berpesan Jangan Terpengaruh pada Orang yang Menjelekkan KH Said

LADUNI.ID, Jakarta - Di sekitar tanggal 17 Maret 2018 lalu, sebagian pengurus majelis yang diasuh oleh KH. Fahrudin Murodih Bekasi, sowan kepada tokoh kharismatik Habib Abubakar bin Hasan Alattas az-Zabidi Tanah Baru Depok.

“Saya sudah menahun kenal dengan beliau, tidak pernah melihat beliau merokok. Tapi hari ini saya kaget beliau merokok,” terang Kiai Fahrudin pada suatu kesempatan.

Habib Abubakar Alattas ternyata diketahui bahwa sudah 2 bulan ini merokok. “Karena diajarin sama Kiai Said Aqil Siraj dan diperintah oleh Habib Syaikhon bin Mustafa al-Bahar,” jelas Habib Abubakar Alattas teman dekat almarhum Gus Dur ini.

“Saya tidak tahu kenapa saya disuruh merokok. Karena yang menyuruh dia, ya sudah saya taat/manut saja,” lanjut Habib Abubakar Alattas.

Habib Abubakar bin Hasan Alattas kemudian secara khusus berpesan, “Kalian jangan terpengaruh kepada orang-orang yang menjelek-jelekkan Kiai Said Aqil Siraj. Kiai Said Aqil orang cerdas. Belum ada orang pintar sekarang ini yang sepintar dan secerdas Kiai Said Aqil.”

Sementara itu, ketika Habib Syaikhon Sang Wali Majdzub Tanyakan Kabar Kiai Said. Kejadian berikut dialami oleh asisten pribadi Kiai Said Aqil Siroj, Gus Hafidz Ismail alias Kunanfadinaka, usai menghadiri pengajian rutinan Jum’at Kliwon di Pekalongan sekaligus sowan ke Abah Habib Luthfi bin Yahya untuk meminta doa.

Tiba-tiba telepon berdering, setelah diangkat ternyata dari Habib Syaikhon bin Mustafa al-Bahar, habib yang terkenal unik dan fenomenal itu. Beliau menanyakan kabar kangen khususunya kabar tentang KH. Said Aqil Siraj, Ketua Umum PBNU.

Setelah sekian lama beliau menelepon, kemudian bertanya, “Kamu di mana? Anak istrimu sehat? bagaimana usaha dagangmu? Sudah haji atau belum?” dan lain-lain tanpa bisa dipotong.

Melalui telepon tersebut, beliau kemudian mendoakan agar semua diberi kesehatan, yang sabar menghadapi ujian hidup, yang istiqamah dalam ibadah, yang ikhlas dalam berkhidmah di Nahdlatul Ulama (NU), yang tabah dalam melayani kiai, yang telaten dalam berusaha, semoga mendapatkan rejeki anak, semoga luas rejekinya halalan thayyiban, semoga segera beribadah haji, dan yang paling penting segera ke Jakarta lagi untuk menemui beliau Habib Syaikhon al-Bahar.