Semarak Tradisi Islam Nusantara

 
Semarak Tradisi Islam Nusantara

LADUNI.ID - Untuk mengekspresikan keberislaman, kaum muslimin menempuh jalannya masing-masing. Ada yg menjaga jarak dengan tradisi, dan ada yg mengakrabi tradisi.

Kaum muslimin Nusantara adlh yg terkategori mengakrabi tradisi. Maka tidaklah heran jk mayoritas kaum muslimin yang ada di Nusantara disebut Islam Tradisional. Disebut demikian krn menghormati dan meneguhi tradisi Rasulullah, para sahabat, tabiin yg kemudian diteruskan dr masa ke masa hingga kini.

Sebelum Islam masuk ke Nusantara, masyarakat Nusantara dikenal sbg masyarakat yg semarak guyub, harmonis penuh kerukunan, dan menyukai kebersamaan.

Karena itu, ketika ada kematian maka tradisi yg ada sebelumnya diisi dengan bacaan tahlil, tasbih, tahmid, shalawat.

Ketika mau bershalat jamaah maka muslim Nusantara mengadakan puji-pujian sebelum shalat dilaksanakan.

Ternyata hal ini sesuai dng ajaran dasar agama bhw doa yg dipanjatkan di antara azan dan iqomah itu tdk ditolak.

‬لا‮ ‬يرد الدعاء بين الأذان والاقامة‮

Kalau kita selami tradisi-tradisi lainnya jg akan disimpulkan hal yg sama, bahwa muslim Nusantara itu memahami Islam dengan melibatkan diri dlm tradisi.

Ini sesuai pula dengan hadits mauquf riwayat Ibn Mas'ud

ما رآه المسلمون حسنا فهو عند الله حسن

Apa yang dianggap baik oleh kaum muslimin, maka itu adalah dianggap baik oleh Allah.

Muslimin Nusantara juga punya kaedah dlm memahami agama dan tradisi.

المحافظة على القديم الصالح والأخذ بالجديد الأصلح

Menjaga tradisi lama yg terkategori bagus, dan mengambil yg baru, yang terkategori lebih bagus.

Oleh: Yusuf Suharto

ASWAJA Center PWNU Jawa Timur