Mari Kita Bersihkan Hati Menyambut Ramadhan

 
Mari Kita Bersihkan Hati Menyambut Ramadhan

 

LADUNI.ID, HIKMAH- Dalam hitungan beberapa hari ke depan, bulan suci Ramadhan yang di dalamnya penuh rahmat, berkah dan pengampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan segera menemui umat Islam di seluruh penjuru dunia.

Setiap muslim yang beriman kepada Allah, pasti akan menyambut bulan suci ini dengan gembira dan penuh suka cita.

Karena Ramadhan merupakan bulan yang sangat ditunggu-tunggu untuk bisa meraih pahala yang tak terhingga dari berbagai ibadah dan amal saleh yang dikerjakan.

Layaknya kedatangan tamu istimewa yang akan menemui kita, maka sebagai tuan rumah yang baik kita harus melakukan sejumlah persiapan penting sejak dini.

Terutama menjauhi berbagai penyakit batin dan melatih diri untuk menghindari segala hal yang sangat terlarang nanti saat menjalani puasa Ramadhan.

Kita mengetahui bahwa Ramadhan adalah tamu istimewa yang akan segera datang. Persiapan diri sebelum kedatangannya merupakan sebuah kemestian. Pastikan diri kita sebelum memasuki Ramadhan hati ini sudah bersih dari penyakit-penyakitnya batin. Jangan sampai kita berpuasa masih memendam penyakit hati, karena akan merusak nilai pahala puasa bahkan menghilangkannya‎.

Hakikat Ramadhan yang di dalamnya diperintahkan berpuasa selama satu bulan penuh. Sebenarnya adalah untuk membersihkan jiwa dan hati dari segala penyakit batin‎, yang pada akhirnya akan memperoleh penghargaan tertinggi dari Allah dengan predikat takwa.

Diantara penyakit batin tersebut adalah iri, dengki, hasad, tamak, kikir, angkuh, sombong, takabbur dan riya,‎ dan berbagai sifat-sifat kebinatangan lainnya yang ada pada iri manusia.

 
Penyakit ini bisa menyerang siapapun, bahkan termasuk orang yang paling kuat ibadahnya kepada Allah, tapi jika hatinya tidak bersih maka virus penyakit batin akan menimpanya.

Puasa di bulan Ramadhan menjadi obat yang dapat menghilangkan berbagai penyakit batin ini. Dengan hilangnya penyakit hati, maka kita akan menjalani hidup nyaman, tenang, dan tidak resah dalam pergaulan dengan siapapun, karena hanya kepada Allah tujuan akhir hidup kita.


Hal ini sebagaimana dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat.

Sementara itu Allah berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku.

Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan, yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya.

****Ketua Umum DPP Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Tgk Bustamam Usman SHI, MA