Sejumlah Militer dan Polisi Laos Ikuti Kursus Bahasa Indonesia

 
Sejumlah Militer dan Polisi Laos Ikuti Kursus Bahasa Indonesia

LADUNI.ID, Laos - Dalam rangka membangun lingkaran Friends of Indonesia, sekaligus mengenalkan dan menginternasionalkan Bahasa Indonesia di Laos, Atase Pertahanan Nasional (Athan) RI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Untuk Laos mengadakan kursus bahasa Indonesia untuk angkatan ke 10 tahun 2019. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Vientiane, Laos, diikuti oleh 142 peserta, yaitu 58 peserta berasal dari militer (LPA), Kepolisian Laos, Paspampres, serta sisanya dari masyarakat umum. 

“jumlah peserta yang cukup banyak hingga 142 orang, maka mereka dibagi dalam 8 kelas, yaitu 2 kelas untuk peserta tingkat lanjutan dan 6 kelas untuk perserta tingkat dasar,” Jelas H.E. Pratito Soeharyo selaku kepala KBRI untuk Laos.

“Untuk tenaga pengajarnya sendiri jumlahnya 4 orang yaitu satu orang dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud RI, dua orang Staf KBRI dan satu orang warga negara Laos,” tambahnya.

Lebih lanjut Pratito menambahkan, kegiatan tersebut untuk pertamakalinya dilaksanakan di Gedung Wonderful Indonesia Center dan Ruang Kelas Kantor Athan RI selama 8 bulan dan tidak dipungut biaya apapun. Dimulai pada tanggal 8 April dan ditutup 25 Oktober 2019. Kemudian waktu belajar dimulai pukul 16:30 s.d. 18:30 dari hari Senin hingga Jum'at.

Selain itu, kegiatan tersebut juga nantinya akan diisi dengan berbagai kegiatan kesenian baik tarian, pelatihan alat seni maupun berbagai seni dan budaya Indonesia lainnya.

“Seperti pada saat (acara) pembukaan, kita tampilkan seni tari Ratoe Jaroe dari Aceh yang penarinya dari personel LPA dan demo Pencak Silat oleh atlet pesilat Laos yang merupakan peraih medali Perak saat Asian Games dan World Pencak Silat Championship tahun 2018,” tutur Rory Ojak selaku Kepala Atase Perhanan RI.

“Ini tentu sangat menggembirakan, di mana seni dan budaya bahkan Bahasa Indonesia telah menjadi bagian keragaman budaya di Laos, semoga hal ini akan menjadi bagian dalam membangun kerja sama Bilateral kita di segala bidang, termasuk dalam hal kepentingan pertahanan,” terangnya.