Menguak Esensi Al-Mutakabbir

 
Menguak Esensi Al-Mutakabbir

LADUNI.ID, AGAMA-PEMBAHASAN sebelumnya kita telah membahas tentang zikir “Al-Jabbaru”. Selanjutnya paparan kita selanjutnya zikir bernama “Al Mutakabbiru”. Zikir ini bermakna Allah yang mempunyai segala kekuasaan, kebesaran dan kesombongan.

Hanya Allah saja yang berhak untuk bersombong diri. Sebab itu Allah amat murka terhadap manusia yang sombong sebab hanya Allah saja yang pantas bersombong diri.

Sebab tak pantas ada manusia yang sombong karena hartanya banyak, karena pangkatnya tinggi, karena kekuasaan besar.

Secara etimologi Al-Mutakabbiru berarti kebesaran, angkuh, yang tidak tertundukkan. Allah Al-Mutakabbir artinya Allah pemilik segala kebesaran. Kebesaran itu hanya milik Allah. Hanya Allah yang pantas menyandangnya sebab Allah Maha Besar.

Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa ism dari Al-Mutakabbir adalah takabbur dan kibriya’ yaitu pemberitahuan tentang hak Allah SWT bagi sifat-sifat agung dan sempurna. Ism Al-Mutakabbir itu mengumpulkan segala makna tanzih (penyucian).

Jadi, barangsiapa mengenal ketinggian, keagungan dan kebesaran Allah, maka ia akan selalu membiasakan dirinya bersikap hina dan merendah.

Rasulullah saw. bersabda: “Semoga Allah mengasihani hamba yang mengenal kekuasaannya sehingga ia tidak melanggar batasan-batasannya.”

Sementara itu dalam pandangan Imam Ghazaly berpendapat bahwa al-Mutakabbir adalah yang memandang selainnya hina dan rendah bagai pandangan raja kepada hamba sahayanya bahkan merasa bahwa keagungan dan kebesaran hanya miliknya.

Sifat ini tidak mungkin disandang kecuali oleh Allah. Karena hanya Dia Yang Berhak dan Wajar bersikap demikian. Setiap yang memandang keagungan dan kebesaran hanya miliknya secara khusus tanpa selainnya, maka pandangan tersebut salah! Kecuali Allah SWT.

***Helmi Abu Bakar El-Langkawi