Konsumsi Jus Buah Dapat Memperpendek Usia. Benarkah?

 
Konsumsi Jus Buah Dapat Memperpendek Usia. Benarkah?

LADUNI.ID, Berpuasa dibulan Ramadhan seperti sekarang ini, jus buah menjadi salah satu pilihan utama untuk menu berbuka puasa. Selain segar dan manis, jus buah juga mengandung berbagai mineral dan vitamin, terutama vitamin C, yang dibutuhkan tubuh.

Tapi, seberapa baik manfaat jus buah jika kita mengonsumsinya setiap hari?

Studi terbaru menjelaskan, konsumsi jus buah secara reguler justru malah dapat memperpendek usia. “Orang dewasa yang meminum minuman manis dengan kadar gula tinggi, termasuk jus buah, soda, dan minuman manis lainnya, memiliki risiko tinggi untuk meninggal lebih awal,” ujar Jean Welsh, associate professor Emory University School of Medicine, Atlanta, Jumat (17/5/2019).

Welsh menjelaskan, “Upaya untuk mengurangi konsumsi soda dan minuman bergula lain juga harus mengikutsertakan jus buah, dan upaya ini perlu diberlakukan baik pada orang dewasa maupun anak-anak,”

Studi ini dilakukan terhadap pria dan wanita dengan usia rata-rata 64 tahun, mengoleksi data dari 13.440 responden, yang juga merupakan bagian dari studi terkait stroke yang dilakukan dalam kurun waktu 2003-2007.

Dari partisipan tersebut, 71 persen diantaranya mengidap obesitas. Partisipan tersebut diberi pertanyaan  mengenai seberapa banyak minuman manis yang mereka konsumsi. Selama periode 6 tahun, dan hasilnya 1.168 partisipan meninggal dunia.

Para peneliti menemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi paling banyak minuman manis, termasuk jus buah murni, memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kematian selama dilaksanakannya studi, dibandingkan dengan partisipan yang tidak banyak meminum minuman manis.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa konsumsi 350 mililiter, sekitar 1,5 gelas, dapat meningkatkan risiko kematian lebih tinggi lagi.

Marta Guasch-Ferre, peneliti dari departemen nutrisi Harvard T.H. Chan School of Public Health, Boston memaparnak,“Sebagian besar orang telah menyadari bahwa soda dan minuman manis lainnya, termasuk minuman ringan dan minuman berenergi, memiliki kaitan dengan kenaikan berat badan dan gangguan kesehatan lainnya. Tapi jus buah masih dianggap sebagai pilihan yang aman bagi kesehatan,”.

Guasch-Ferre menjelaskan bahwa telah ditemukan banyak bukti mengenai hubungan antara peningkatan risiko diabetes, penyakit jantung, dan obesitas dengan minuman manis. Namun, hubungannya dengan jus buah masih agak kabur.

Buah utuh memang mengandung beberapa nutrisi yang dapat bermanfaat bagi kesehatan, namun mereka juga memiliki kadar gula tinggi.

“Meski jus buah diasosiasikan dengan peningkatan risiko diabetes dan penyakit jantung, tapi buah umum relatif aman. Rekomendasi saat ini adalah mengonsumsi tidak lebih dari segelas jus buah per harinya,” jelasnya.

Sementara itu, smoothies dengan campuran buah dianggap sebagai pilihan yang lebih aman, namun bahan penyusunnya dapat bervariasi dan belum banyak riset yang dilakukan mengenai efeknya bagi kesehatan.

Smoothies juga memiliki kalori cukup tinggi dan tidak disarankan untuk dikonsumsi setiap hari. Sementara itu, jus sayuran mengandung kalori lebih rendah, namun kandungan garamnya cukup tinggi.

“Bukti yang ada saat ini mensugestikan bahwa air putih merupakan minuman yang terbaik bagi kesehatan, dan konsumsi minuman jenis lain, seperti teh atau kopi tanpa gula dan krimer, seharusnya menjadi pilihan yang relatif lebih aman dibanding minuman manis bergula,” tutup Guash-Ferre.

Untuk diketahui, Smoothies adalah minuman berbahan dasar buah-buahan yang dicampur dengan susu atau yoghurt serta tambahan lainnya yang diblender hingga lembut.