Begini Sambutan Gus Mus Ketika Umar Hamdan Minta Maaf

 
Begini Sambutan Gus Mus Ketika Umar Hamdan Minta Maaf

LADUNI.ID, Jakarta - Umar Hamdan pada Jumat (31/5) sowan dan meminta maaf kepada Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus. Umar Hamdan meminta maaf terkait komentar di akun Facebook Gus Mus yang kemudian viral di berbagai media sosial.

Memang sebelumnya, Umar Hamdan mengomentari video Gus Mus yang sedang berdoa dengan menulis bahwa menurutnya doa yang panjatkan Gus Mus keliru. Hal ini mengundang respons negatif dari warganet karena komentar tersebut dianggap mengandung ujaran kebencian.

Lelaki asal Pamekasan ini datang dan sampai ke Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang sekitar pukul 15.30 waktu setempat. Ia sempat ditemui oleh Komandan Banser Rembang Zaenal Arifin dan beberapa santri di lantai dua pesantren Radlatut Thalibin putra.

Melalui pertemuan ini kemudian terkuak alasan kenapa Umar Hamdan sampai berkomentar seperti itu. Umar kemudian menjelaskan kepada Koordinator Cabang (Kasatkorcab) Banser Rembang dengan mengaku bahwa dirinya sangat menyesal atas tindakan tersebut sehingga Umar pun berjanji untuk tidak mengulangi hal serupa.

Umar kemudian mengaku khilaf dan menjadikan tindakan tersebut sebagai pelajaran karena apa yang dilakukannya sudah menyinggung banyak pihak di media sosial.

Sementara itu, Zaenal Arifin menanggapi bahwa apa yang dilakukannya mungkin akan diterima oleh Gus Mus, tetapi berat untuk diterima oleh santri-santrinya.

“Kalau ‘Abah’ (Gus Mus) pasti akan memaafkan, tapi kami santri-santrinya yang tidak terima. Apalagi ‘Abah’ dianggap mendoakan Indonesia hancur, padahal selama ini ‘Abah’ mendidik kita bahwa Indonesia adalah rumah bersama.Tidak mungkin ‘Abah’ mendoakan rumahnya sendiri hancur,” terang Zaenal.

Sambutan Gus Mus

Usai itu, Umar yang didampingi oleh dua orang santrinya bernama Ali Maki dan Wridi menyampaikan maksud dan tujuan kenapa Umar sampai datang ke Rembang. Mereka menyampaikan bahwa Umar hanya ingin meminta maaf kepada Gus Mus.

Ketika ditemui oleh Gus Mus, Umar langsung disambut dengan berbuka puasa bersama di kediaman Gus Mus. Oleh Gus Mus, mereka dijamu dengan berbagai menu buka puasa seperti sate ayam, sayur garem asem, tempe goreng dan sambel jeruk.

Dalam perjamuan tersebut, Gus Mus dengan santai malah mengucapkan terima kasih kepada Umar karena telah dikritik terkait doa nya. Menurut Gus Mus, kritik sangat penting untuk mengetahui kekurangan seseorang. Sebab, biasanya seseorang hanya mengetahui kelebihannya tanpa tahu kekurangannya.

Kiai yang pernah menjabat sebagai Rais Aam PBNU ini juga menjelaskan bahwa kadar keilmuan seseorang biasanya hanya fokus dalam keilmuan tertentu, kadang ahli fiqih belum tahu ushul fiqih, sudah tahu keduanya belum tentu ahli dalam tafsir dan begitu seterusnya.

Lebih daripada itu, Gus Mus juga berpesan kepada Umar supaya lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial, karena tanggapan warganet dalam menyikapi sesuatu berbeda-beda.

“Saya terima kasih sudah dikritik, tapi lain kali jika ingin mengkritik langsung ke nomor pribadi saja jangan di media sosial, takutnya banyak ‘follower’ (Pengikut, red.) saya yang tidak terima,” tegas Gus Mus sambil memberikan nomornya ke Umar.

Saat dikonfirmasi, apakah Umar sebagai Anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) ataupun Front Pembela Islam (FPI)?, dia menjawab tidak. Akan tetapi, seperti dilansir dari laman mataairradio.com, Umar membenarkan jika dirinya merupakan bagian dari Relawan Prabowo-Sandi yang merupakan pasangan capres-cawapres nomor urut 02.