Kisah Inspiratif dari Perempuan Pertama Bergelar Syaikhah Asal Indonesia

 
Kisah Inspiratif dari Perempuan Pertama Bergelar Syaikhah Asal Indonesia

LADUNI.ID, Jakarta - Perempuan pertama yang mendapat gelar Syaikhah dari Al-Azhar Mesir itu berasal dari Indonesia. Dia adalah Rahmah El Yunusiyah, yang merupakan seorang ulama perempuan pada awal abad XX yang sukses dalam bidang pendidikan dan berhasil mendirikan lembaga pendidikan untuk perempuan. Berkat keberhasilan tersebut, Rahmah bahkan diundang mengajar di sekolah-sekolah Kerajaan Malaysia.

Rahmah El Yunusiyah dilahirkan di Padang Panjang, Sumatera Barat pada tahun 1900. Ia dilahirkan dari keluarga yang memiliki latar belakang pendidikan. Ayahnya adalah ulama qadhi, kakeknya seorang ahli ilmu falak dan pemimpinan tarekat Naqsyabandiyah.

Rahmah adalah seorang yang gigih dalam menimba ilmu, belajar agama di Sekolah Diniyah yang dikelola oleh kakaknya pada pagi hari, ia belajar agama pada saat membantu Buya Hamka yaitu Haji Abdul Karim Amrullah, Tuanku Mudo dan Abdul Hamid.

Rahmah tidak hanya berhenti pada pelajaran agama saja, ia juga membahas berbagai ilmu kesehatan seperti ilmu kebidanan di Rumah Sakit Umum.

Perempuan pada masanya merupakan kaum yang terbelakang. Rahmah berhasrat untuk mengangkat derajat kaum wanita melalui pendidikan. Pada tahun 1923 ia mendirikan sebuah sekolah khusus untuk kaum perempuan yang diberi nama Madrasah Diniyah Putri.

Awalnya murid sekolah ini hanya 71 orang yang terdiri dari kaum ibu muda yang sudah berkeluarga. Bertempat di serambi masjid Pasar Usang, mereka belajar sains-sains, agama dan Bahasa Arab.

Pada tahun 1927, dia menggalang dana di Aceh dan Sumatera Utara selama tiga bulan. Selain melakukan pengggalangan dana, Rahmah juga menganggap hal tersebut merupakan perjalanan sebagai ajang studi banding bagi para calon guru di Madrasah Diniyah Putri.

Rahmah menghadap para sultan, mempresentasikan visi dan misi sekolahnya. Dia juga mengunjungi sekolah-sekolah ternama pada masa itu. Dari penggalangan dana ini, Rahmah berhasil membangun gedung dan asrama yang mampu menampung 275 siswa dari 350 murid keseluruhan.

Berkat kegigihannya, lembaga pendidikannya semakin berkembang yang sangat cepat. Di tahun 1926 ia membuka kelas Menjesal School. Kelas ini ditujukan bagi para wanita yang belum bisa membaca.

Kemudian tahun 1934 Rahmah berhasil mendirikan sekolah Taman Kanak Kanak atau sekolah freubel dan sekolah menengah setingkat HIS. Ia juga mendirikan Sekolah Diniyah Putri tujuh tahun yang terdiri dari tingkat Ibtidaiyah selama empat tahun dan tingkat Tsanawiyah selama tiga tahun.

Pada tahun 1937 berdiri program Kulliyat al-Mu’alimat al-Islamiyah (tiga tahun) yang diperuntukkan bagi calon guru.

Keberhasilannya dalam berhasil bidang pendidikan melalui Perguruan Diniyyah Putri Padang Panjang, Rahmah kemudian mendapat penghargaan tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri. Bahkan, Rektor Universitas Al-Azhar Mesir, Dr. Syaikh Abdurrahman, mengadakan kunjungan ke Perguruan tahun 1955.

Kemudian dia menambah sistem pendidikan Perguruan Diniyyah Putri Padang Panjang ke Universitas Al-Azhar yang pada waktu itu tidak memiliki pendidikan khusus untuk perempuan. Melalui hal ini, Rahmah el-Yunusiyah kemudian berhasil mewarnai kurikulum yang ada di Al-Azhar.

Atas jasanya tersebut, Rahmah mendapat gelar Syaikhah dari Universitas Al-Azhar Mesir pada tahun 1957. Beliau wanita pertama yang mendapat gelar syaikhah. Prestasi yang sangat menguntungkan bagi Rahmah sebagai perempuan dari Indonesia.

Semoga kisah ini dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi kita semua.

Untuk kisah lengkapnya dapat dibaca pada link ini: https://id.wikipedia.org/wiki/Rahmah_El_Yunusiyah