Keutamaan Menjaga Silaturahmi

 
Keutamaan Menjaga Silaturahmi
Sumber Gambar: Tim Sarkub Padangan dan Blora

LADUNI.ID, Jakarta - Ada banyak alasan mengapa kita perlu menjaga silaturahmi. Bagi umat muslim, silaturahmi atau menyambung tali persaudaraan baik dengan keluarga, saudara, dan kerabat memiliki keutamaan yang tidak bisa diabaikan. Bahkan, hal ini sudah tertuang dalam beberapa hadis tentang silaturahmi dan anjurannya.

Dalam hadis riwayat Imam Bukhari, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda bahwa orang yang menyambung silaturahmi bukanlah yang memenuhi kebutuhannya, melainkan orang yang menyambung hubungannya kembali ketika tali silaturrahmi itu sempat terputus. Oleh karena itu, silaturahmi dapat dijalankan tak hanya untuk pada mereka yang hubungannya baik-baik saja, melainkan dianjurkan untuk mereka yang hubungan sempat terputus agar terjalin kembali hubungan yang baik.

Perintah untuk menjalin silaturahmi dengan sesama umat Muslim sendiri tertulis dalam Al-Quran Surat Ar Ra’d ayat ke-21.

وَالَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُوْنَ سُوْۤءَ الْحِسَابِ ۗ (٢١)

21. dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan [771], dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. [771]. Yaitu mengadakan hubungan silaturahim dan tali persaudaraan. (QS. Ar Ra’d 13:21)

Hadis Tentang  Silaturahmi

1. Perintah Menjalankan Silaturahmi
Hadis tentang perintah untuk silaturahmi ini diriwayatkan oleh Sahabat Abu Ayyub Al-Anshari:

تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ، ذَرْهَ

Artinya: "Beribadahlah pada Allah SWT dengan sempurna jangan syirik, dirikanlah sholat, tunaikan zakat, dan jalinlah silaturahmi dengan orang tua dan saudara." (HR. Imam Bukhari)

2. Makna Bersilaturahmi
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam juga menjelaskan makna dari bersilaturahmi, yakni selain membalas kebaikan tapi juga mengusahakan untuk menjalin hubungan yang baik meski hubungan tersebut sudah rusak. Berikut adalah hadisnya.

لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ، وَلَكِنِ الْوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قَطَعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا

Artinya: “Silaturahmi bukanlah yang saling membalas kebaikan. Tetapi seorang yang berusaha menjalin hubungan baik meski lingkungan terdekat (relatives) merusak hubungan persaudaraan dengan dirinya.” (HR. Imam Bukhari).

3. Azab Memutus Silaturahmi
Memutus tali silaturahmi adalah perbuatan yang tidak disukai oleh Allah SWT. Oleh karena itu, mereka yang memutus tali silaturahmi akan mendapatkan balasan berupa azab, tertulis dalam hadis berikut.

مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا – مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الآخِرَةِ – مِثْلُ الْبَغْىِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ

Artinya: “Tidak ada dosa yang lebih pantas disegerakan balasannya bagi para pelakunya di dunia -bersama dosa yang disimpan untuknya di akhirat- daripada perbuatan zalim dan memutus silaturahmi.” (HR. Imam Abu Dawud).

Allah SWT berfirman bahwa semua umat Muslim memiliki ikatan persaudaraan atas nama-Nya. Maka dari itu sebaiknya kita selalu memelihara hubungan yang baik dengan sesama muslim.

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ‏:‏ أَنَا الرَّحْمَنُ، وَأَنَا خَلَقْتُ الرَّحِمَ، وَاشْتَقَقْتُ لَهَا مِنَ اسْمِي، فَمَنْ وَصَلَهَا وَصَلْتُهُ، وَمَنْ قَطَعَهَا بَتَتُّهُ

Artinya: Allah SWT yang Maha Besar dan Maha Kuasa berfirman. “Aku adalah yang Maha Pengasih (Ar-Rahman). Aku membuat ikatan persaudaraan dan memberinya nama dari namaKu. Jika siapa saja mempertahankan ikatan silaturahmi, maka mempertahankan hubungan dengannya. Dan Aku akan memutus hubungan dengan siapa saja yang memutuskan silaturahmi.” (Disebut dalam kitab Al-Adab Al-Mufrad).

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga mengingatkan ancaman bagi pemutus tali silaturahmi. Hal itu diriwayatkan dari Abu Jabir bin Muth'im, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,

لَا يَدْخُلُ اَلْجَنَّةَ قَاطِعٌ

Artinya: "Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahmi)." (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim)

4. Silaturahmi Melapangkan Rezeki
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda bahwa seseorang yang memelihara silaturahmi dengan saudara-saudaranya akan dilapangkan rejekinya oleh Allah SWT.

عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Artinya: “Dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa ingin lapangkan pintu rizqi untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Imam Bukhari) [Shahih No.5986 Versi Fathul Bari].

Keutamaan lain dari memelihara silaturahmi adalah datangnya pertolongan dari Allah SWT, serta disayangi oleh para penduduk langit. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam  mengingatkan bahwa jika kita saling menyayangi dengan penduduk bumi, maka niscaya akan disayangi juga oleh penduduk langit.

5. Menyambung Silaturahmi Membawa Kemenangan dan Kemakmuran
Dalam hadis riwayat Imam Muslim, diceritakan Sahabat Abu Hurairah didatangi seseorang yang berkata bahwa beliau berusaha untuk menyambung silaturahmi dengan keluarganya, namun mereka malah berusaha memutuskanya. Tak hanya itu, ketika beliau mencoba berbuat baik, keluarganya balik berbuat jelek dan bersikap tidak acuh.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kemudian berkata bahwa diibaratkan maka ia seperti melempar debu panas ke wajah mereka dan tetap disana atas kehendak Allah SWT. Sesungguhnya, Allah dan malaikat akan membuat ia terus menang atas mereka selama mengikuti jalan yang baik (menyambung silaturahmi).

Sedangkan dalam hadis riwayat Imam Bukhari, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga menjelaskan bahwa Allah SWT akan menjamin kemakmuran mereka yang menyambung silaturahmi.

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Artinya: “Siapa saja yang senang diberi lebih banyak kemakmuran (wealth) dan umur panjang, maka dia harus menjalin hubungan baik dengan orangtua dan saudaranya.” (HR. Imam Bukhari)

6. Memelihara Silaturahmi adalah Tanda Orang Beriman
Ciri-ciri dari orang yang beriman salah satunya adalah memelihara silaturahmi, seperti tertulis dalam sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di hadis berikut ini.

مَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ واليَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ واليَومِ الآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ، ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ واليَومِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أوْ لِيَصْمُتْ

Artinya: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam” (HR. Imam Bukhari).

7. Salah Satu Penjamin Masuk Surga
Silaturahmi termasuk ke dalam beberapa hal yang dapat memasukkan kita ke dalam surga dengan selamat.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda sebagai berikut.

يا أيُّها النَّاسُ أفشوا السَّلامَ، وأطعِموا الطَّعامَ، وصِلوا الأرحامَ، وصلُّوا باللَّيلِ، والنَّاسُ نيامٌ، تدخلوا الجنَّةَ بسَلامٍ

Artinya: “Wahai manusia, tebarkanlah salam, berilah makan, sambunglah tali persaudaraan, shalatlah di malam hari ketika manusia terlelap tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat.” (HR. Imam Ibnu Majah).

Allah SWT Berfirman dalam QS. Al-Anfal ayat 8:1, QS. Al-Baqarah ayat 2:27, QS. An-Nisa ayat 4:1, QS. An-Nisa ayat 4:36 :

 QS. Al-Anfal ayat 8:1

يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْاَنْفَالِۗ قُلِ الْاَنْفَالُ لِلّٰهِ وَالرَّسُوْلِۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَصْلِحُوْا ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖوَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗٓ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

Artinya: "Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: 'Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul, oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman."

QS. Al-Baqarah ayat 2:27

الَّذِيْنَ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَ اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مِيْثَاقِهٖۖ وَيَقْطَعُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ

Artinya: "(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah (perjanjian) itu diteguhkan, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi."

QS. An-Nisa ayat 4:1

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Artinya: "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah mengembang biakan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (perilaharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu."

QS. An-Nisa ayat 4:36

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ

Artinya: "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri."

Sebenarnya, tak hanya memanfaatkan momen hari Lebaran saja, mengamalkan silaturahmi dengan keluarga dan kerabat tentu saja perlu dilakukan setiap ada kesempatan. Bahkan  di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini. Meskipun masih sulit melakukan silaturahmi secara langsung, namun masih banyak cara lain yang bisa dilakukan. Silaturahmi virtual, misalnya. Sekedar mengucap salam, menanyakan kabar, dan saling mendoakan bisa dilakukan melalui telepon atau internet berkat kecanggihan teknologi.

Itulah beberapa hadis tentang pentingnya menjalin silaturahmi bagi umat muslim. Mari saling memelihara hubungan yang baik dengan orang-orang terdekat karena itu merupakan salah satu perintah dari Allah SWT. Niscaya kelak kita akan berkumpul bersama di surga-Nya.

 

 

Sumber : Kitab Al-Adab Al-Mufrad, Hadis Imam Bukhari, Kitab Fathul Bari, Al-Qur’an

___________

Catatan: Tulisan ini terbit pertama kali pada Minggu, 9 Juni 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan.

Editor : Sandipo