Suka Menebar Hoak dan Fitnah, Berujung Su'ul Khatimah Akhir Kehidupan?

 
Suka Menebar Hoak dan Fitnah, Berujung Su'ul Khatimah Akhir Kehidupan?

LADUNI. ID, KOLOM- Semua orang ingin mendapatkan kebahagiaan terlebih akhir kehidupan yang dikenal dengan sebutan husnul khatimah. Permata Husnul Khatimah merupakan rahasia tidak pasti itu akan diraih orang berilmu, sufi bisa jadi itu didapatkan mereka yang biasa saja namun Allah menganugerahkan permata itu.

Makanya kita dilarang mencela seseorang dengan sebutan yang tidak baik bahkan melebelnya dengan ungkapan yang tidak wajar, bisa jadi orang tersebut di akhir hayat meraih husnul khatimah dan lebih baik dari sang pencela.

Telah dikisahkan ada seorang murid dari Imam Fudhail bin ‘Iyadl yang sedang sakaratul maut, Al-Fudhail gurunya itu datang masuk ke rumahnya dan duduk dekat kepalanya dan membaca surat Yasin.

Maka jawab muridnya itu: “Wahai guru, jangan tuan membaca ini”. Maka diamlah Al-Fudhoil tidak membaca Yasin dan berkata kepada orang yang akan mati itu.
“Ucapkanlah olehmu  لاَ إِلَهَ إِلَّاالله ".

Maka jawabnya: “Aku tidak akan mengucapkannya, karena aku sudah melepaskan diri dari perkataan لاَ إِلَهَ إِلَّاالله  itu”. Dan matilah ia. Begitulah “su’u khotimah”. Padahal dia adalah muridnya Fudhail.

Pulanglah Imam Fudholail ke rumahnya, terus dia mengangis selama 40 hari tidak keluar-keluar dari rumahnya. Kemudian Fudhoil bermimpi melihat muridnya itu sedang ditarik ke Neraka Jahanam.

Maka bertanya Imam Fudhail: “Apa sebabnya, imanmu itu dihilangkan oleh Allah daripadamu, sedangkan engkau dulu sewaktu di dunia adalah muridku yang paling alim?”.

Maka jawabnya: “Aku kehilangan iman itu karena tiga sebab:

Pertama, Aku suka mengadu domba/memfitnah. Aku suka mengatakan kepada teman-temanku berlainan dengan apa yang aku katakana pada Tuan.

Kedua, Aku beriri hati terhadap teman-temanku.

Ketiga, Aku sakit, lalu pergi ke dokter, untuk menanyakan tentang penyakitku. Resep dari dokter bahwa tiap tahun aku diharuskan minum segelas arak sebagai obatnya, dan bilamana aku tidak melakukannya, maka penyakitku tidak akan sembuh-sembuh. Oleh sebab itu lalu aku minum arak.

Beranjak dari kisah diatas setidaknya menjadi ibrah dan peringatan kepada kita untuk tidak suka menebar hoaks yang berujung timbulnya fitnah juga menghindari diri dari penyakit hati, minum khamar dan lainnya. Semoga

**Helmi Abu Bakar Ellangkawi, Dikutip dari  Sufi Nusantara dan perubahannya..