NOAA Ungkap Asal Kumpulan Sampah di Samudera Pasifik

 
NOAA Ungkap Asal Kumpulan Sampah di Samudera Pasifik

LADUNI. ID, INTERNASINAL-Kumpulan sampah di samudera Pasifik  terbentuk oleh putaran arus laut yang disebut pilin, yang menarik benda-benda ke satu lokasi,

Hal ini sebagaimana disampaikan Badan Samudera dan Atmosfer Nasional (NOAA).

Lokasi sampah yang mengapung di samudera itu membahayakan kehidupan liar saat binatang dapat terjebak sampah atau menelan sampah itu.

“Bahan yang terbuat dari plastik dan sampah lain membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai,” ungkap NOAA sebagaimana direleas oleh salah satu media nasional, Selasa, (2/7/2019).

Crowley menjelaskan, kelompoknya merencanakan ekspedisi lebih lama sekitar tiga bulan di masa depan dan berharap lembaga lain dapat mengikuti langkah ini.

Sementara, para aktivis menyambut target yang ditetapkan negara-negara anggota G20 untuk mengurangi tambahan sampah plastik yang masuk ke samudera menjadi nol pada 2050. Meski demikian, negara-negara G20 tidak menyentuh inti masalah yakni memangkas output plastik sekali pakai.

Para aktivis juga menyatakan tanggal target itu terlalu jauh dan membatasi langkah G20 itu bersifat sukarela, tidak mengikat secara hukum, sehingga membatasi efektivitasnya. “Ini arah bagus. Tapi mereka terlalu fokusp ada manajemen sampah,” papar Yukihiro Misawa, manajer kebijakan plastik di WWF Jepang.

“Hal paling penting adalah mengurangi jumlah produksi pada level global,” kata Misawa.

Dunia menghasilkan 242 juta ton sampah plastik pada 2016, menurut data Bank Dunia. Sekitar 8 juta plastik itu masuk ke lautan setiap tahun. China dan Indonesia disebut sebagai pelaku terbesar menurut studi yang dirilis dalam jurnal Science