Nenek Ini Rela Tidur dan Makan Sepiring dengan 8 Ekor Kucing

 
Nenek Ini Rela Tidur dan Makan Sepiring dengan 8 Ekor Kucing

LADUNI.ID, Jakarta - Seorang nenek berusia 92 tahun bernama Rabina tinggal sendiri di sebuah gubuk tua yang berdinding anyaman bambu dan sudah bolong-bolong. Gubuk tersebut berukuran 3x4 yang juga berfungsi sebagai dapur. Terlihat sebuah tungku bersama tumpukan kayu ditempatkan di beranda.

Lima tahun yang lalu, nenek Rabina ditinggal mati oleh suaminya sehingga terpaksa untuk tinggal sendiri di gubuk tersebut. Nenek Rabina telah kawin dengan lelaki asal Desa Polagan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, namun tidak dikaruniai anak satu pun.

Nenek Rabina tinggal di Dusun Bertah, Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Nenek Rabina kini tinggal sendiri bersama delapan ekor kucingnya. Nenek Rabina bahkan mengaku sering makan singkong sepiring dengan 8 ekor kucing tersebut.

"Dikira singkong ini nasi dan ikannya. Saya kalau makan, sudah biasa sepiring dengan delapan kucing piaraan," lirih Rabina yang saat itu sedang memasak nasi dan singkong, seperti dilansir laman kompas.com, Senin (15/7) kemarin.

Nenek Rabina sekarang sudah mengalami pendengaran yang minim. Untuk mengajaknya bicara dengan bahasa isyarat sekalipun sangat susah dia pahami. Tubuhnya beberapa kali terhuyung lantaran usia rentanya. Namun beruntung di gubuk tersebut terdapat bamboo penyanggah yang biasa jadi pegangannya.

Kendati demikian, Rabina tidak pernah mengaku kesulitan makan setelah beberapa tahun tersebut tinggal dengan 8 ekor kucingnya. Dia mengaku, kalau tidak masak sendiri karena tidak ada beras yang mau dimasak, terkadang ada orang lain yang datang mengantarkan masakan ke rumahnya.

"Kalau ada nasi, hanya sekepal yang saya makan. Selebihnya untuk kucing," kata Rabina.

Bagi nenek Rabina, hidup bersama kucing piaraannya karena ada alasannya. Menurutnya, kucing itu salah satu binatang yang dicintai Rasulullah SAW. Oleh karena itu, sebanyak apa pun kucing yang dipiara, dirinya yakin akan menemukan rezekinya sendiri.

"Saya tidak menjual kucing. Kalau mau dipelihara, dengan ikhlas saya memberikannya," terang nenek yang pernah memiliki 12 ekor kucing piaraannya.

Suatu ketika, ada tetangga Rabina yang memukul kucing sampai patah kakinya. Selang beberapa bulan dari kejadian itu, tetangganya jatuh dan mengalami patah kaki juga. Dari peristiwa ini, Rabina menyayangi kucing peliharaan sama saja menyayangi manusia karena sama-sama mahluk Tuhan.

Rabina mengaku masih istikamah melaksanakan shalat lima waktu meski usianya sudah amat renta. Mukenah dan sajadahnya selalu disiapkan di dekat tempat tidurnya. Rabuna mengaku bahagia meski hidup miskin dengan berteman delapan kucing piaraannya. Semoga kita semua mendapat hikmah dari kisah Rabina ini. Aamiin...
(Sumber: kompas.com)