Pejabat Pertahanan AS: Pasukan Iran Mungkin telah Merebut Kapal Tanker

 
Pejabat Pertahanan AS: Pasukan Iran Mungkin telah Merebut Kapal Tanker

LADUNI. ID, TEHERAN  - Telah diberitakan bahwa Angkatan laut Iran berhasil menyelamatkan sebuah kapal tanker asing. Hal ini sebagaimana diungkapkan Kementerian Luar Negeri Iran. Rabu, (17/7/2019).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi mengatakan, Angkatan Laut Iran menawarkan bantuan kepada sebuah kapal tanker asing yang mengalami kegagalan teknis di perairan teritorialnya.

"Berdasarkan peraturan internasional, setelah menerima permintaan bantuan mereka, pasukan Iran pergi ke lokasi dan kapal tanker asing ditarik oleh kapal penarik darurat menuju perairan Iran untuk proses perbaikan," terang Mousavi seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (17/7/2019

Sementara itu, mengutip database pengiriman Equasis, TankerTrackers mengatakan kapal itu dimiliki oleh Prime Tankers LLC dari UEA. Seorang pejabat UEA, yang meminta identitasnya dirahasiakan, mengatakan bahwa kapal tanker itu bukan milik atau dioperasikan oleh negara itu.

"Kapal itu tidak membawa personil Emirat, dan tidak mengeluarkan panggilan darurat," kata pejabat itu kepada kantor berita AFP. 

Pejabat itu juga menambahkan, pihaknya Kami sedang memantau situasi dengan mitra internasional kami," imbuhnya.

Sementara itu, Ranjith Raja, dari perusahaan data Refinitiv, mengatakan kepada The Associated Press bahwa kapal tanker itu tidak mematikan pelacakan dalam tiga bulan perjalanan di sekitar UEA. "Itu bendera merah," kata Raja.

Sementara itu, seorang pejabat pertahanan AS, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada AP bahwa pasukan Iran mungkin telah merebut kapal 58 meter itu.

"Kami tentu memiliki kecurigaan bahwa itu diambil. Mungkinkah kapal itu rusak atau ditarik untuk bantuan? Itu kemungkinan. Tapi semakin lama ada periode tanpa kontak itu akan menjadi perhatian," imbuhnya.

Pertanyaan mengenai nasib Riah muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Washington mengenai program nuklir Teheran dan perselisihan antara Iran dan Inggris sehubungan dengan perebutan kapal tanker minyak Iran oleh seorang Marinir Kerajaan Inggris pada Juli lalu.

Iran sebelumnya telah mengancam akan menghentikan kapal tanker minyak yang melewati selat, mulut sempit Teluk Persia yang dilalui oleh 20% dari semua minyak mentah, jika tidak dapat menjual minyaknya sendiri di luar negeri.

Juga disebutkan bahwa sebelumnya ketegangan di Timur Tengah membuncah setelah AS mengirim ribuan pasukan tambahan, pembom berkemampuan nuklir B-52, dan jet tempur canggih ke Timur Tengah. AS beralasan pengerahan militernya guna mencegah apa yang disebutnya sebagai serangan dari Iran.

Serangan misterius pada tanker minyak dan ditembak jatuhnya pesawat pengintai militer AS oleh Iran telah menambah kekhawatiran pecahnya konflik bersenjata.