Arab Saudi Ajak Komunitas Internasional untuk Hentikan Pembajakan Kapal oleh Iran

 
Arab Saudi Ajak Komunitas Internasional untuk Hentikan Pembajakan Kapal oleh Iran

LADUNI.ID, Akibat dari pembajakan kapal tanker dan kapal kargo oleh Iran di teluk Persia, Arab Saudi menyerukan aksi komunitas internasional untuk menghentikan hal tersebut.

Kabinet Arab Saudi pada hari Rabu (24/7/2019) mengatakan "Setiap gangguan kebebasan lalu lintas maritim internasional merupakan pelanggaran hukum internasional dan komunitas internasional harus melakukan apa yang diperlukan untuk menolak dan mencegahnya,".

Pasukan IRGC dilaporkan secara ilegal menaiki kapal Stena Impero dan memerintahkan awak kapal untuk mengalihkan ke pelabuhan Iran. Pernyataan Kabinet Saudi itu sebagai respons atas penyitaan kapal tanker minyak Stena Impero Inggris oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran di Selat Hormuz pada Jumat pekan lalu.

Kapal tanker Inggris itu sedang menuju pelabuhan di Arab Saudi, tapi tiba-tiba berubah arah setelah melewati Selat Hormuz di mulut Teluk Persia.

Inggris menyebut penyitaan kapal tanker minyak itu sebagai tindakan pembajakan oleh negara Iran.

Sementara itu, Iran pada hari Selasa memperingatkan dengan nada ancaman bahwa seluruh kapal pengiriman yang berada di kawasan Teluk Persia berada dalam pantauan.

"Kami mengamati semua kapal musuh, terutama Amerika, poin demi poin dari asal mereka sampai saat mereka memasuki wilayah ini," kata Laksamana Muda Hossein Khanzadi, Kepala Angkatan Laut Iran. "Drone merekam gambar," tambahnya.

"Kami memiliki gambar lengkap dan arsip besar lalu lintas harian dan waktu demi waktu dari pasukan koalisi dan Amerika," imbuhnya.

Negara Prancis, Italia, Belanda dan Denmark mendukung rencana Inggris untuk misi gabungan Angkatan Laut Eropa untuk melindungi kapal-kapal pengiriman di Selat Hormuz. Spanyol, Swedia, Polandia dan Jerman juga menyatakan minat mereka.

Inggris mengatakan misi itu dapat dijalankan oleh komando gabungan Perancis-Inggris dan tidak akan secara langsung melibatkan Uni Eropa, NATO atau pun Amerika Serikat.

Irak, yang menganggap Iran dan AS sama-sama sebagai sekutunya, mengatakan pada hari Selasa bahwa Teheran telah meyakinkan Baghdad bahwa akan ada kebebasan navigasi di laut internasional di kawasan Teluk Persia.

Menurut Kementerian Perminyakan Irak, Iran telah mengomunikasikan hal itu kepada Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi selama kunjungannya ke Teheran pada hari Senin.

Menteri Adel Abdul Mahdi mengatakan"Presiden Iran Hassan Rouhani (memberi) jaminan kepada delegasi Irak...soal jaminan kebebasan navigasi di Teluk dan Selat Hormuz dan penghormatan terhadap hukum internasional yang menjamin itu,".

Baghdad khawatir akan terkena dampak dari meningkatnya eskalasi antara Washington dan Republik Islam Iran, karena Irak menjadi tempat milisi pro-Iran sekaligus pasukan AS. Irak telah mengupayakan peran mediasi untuk meredakan ketegangan AS-Iran di kawasan Teluk Persia.