Polusi Udara Bagi Kesehatan Manusia, Begini Dampaknya

 
Polusi Udara Bagi Kesehatan Manusia, Begini Dampaknya
Foto: Nurfil Aiman

LADUNI.ID, Jakarta - Sejak beberapa pekan terakhir ini Ibukota Jakarta didapuk sebagai kota paling berpolusi di dunia, berdasarkan pantauan situs pemantau kualitas udara laman Air Visual, Kamis (25/7/2019), indeks kualitas udara berada di angka 157 AQI (Air Quality Index) yang artinya tidak sehat.

Berikutnya, Jumat (26/7/2019), Air Quality Index (AQI) Jakarta berada di angka 184. Artinya angka tersebut menunjukkan status Sangat Tidak Sehat.

Data diperoleh dari alat pemantau udara milik Airvisual yang ada di Kedutaan Amerika Serikat Jakarta Pusat, Pegadungan, Kemayoran, Pejanten Barat, Rawamangun, dan Mangga Dua.

Sebuah studi yang dirilis beberapa waktu lalu menyatakan, kualitas udara yang buruk dapat mengurangi harapan hidup sehat.

Penelitian yang dilakukan Energy Policy Institute at the University of Chicago (EPIC) menemukan, rata-rata orang Indonesia berpotensi kehilangan 1,2 tahun harapan hidup, karena kualitas udara yang buruk.

"Polusi udara yang tinggi sekarang merusak kesehatan masyarakat Indonesia," kata peneliti Michael Greenstone dan Qing Fan seperti dikutip dari phys.org.

Melihat problematika di atas tentu membuat siapa saja khawatir. Sebab menimbulkan dampak kesehatan.

Berikut adalah 5 dampak serius akibat polusi udara bagi kesehatan manusia seperti dilansir dari laman blogs.insanmedika.co.id

1. Risiko Kematian Anak dan Mengurangi Harapan Hidup Manusia

Berdasarkan laporan dari State of Global Air (SOGA) 2019 memaparkan bahwa harapan hidup seorang anak yang terlalu banyak menghirup polusi udara berkurang hingga 20 bulan.

Selain mengurangi harapan hidup, polusi udara juga menyumbang risiko kematian terbesar di dunia urutan kelima mengalahkan kematian akibat alkohol, gizi buruk dan narkoba.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa polusi udara telah merengut setidaknya empat juta jiwa setiap tahunnya di seluruh dunia.

Di lain tempat tim paneliti dari Children’s Health Study dari University of Southern California menunjukkan bahwa dari 6.000 anak yang diteli mempunyai risiko terkena gangguan pernapasan akut dan asma lebih besar.

2. Meningkatkan Risiko Autisme pada Anak

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Enviroment Internasional menunjukkan bahwa anak yang terkena paparan polusi udara jangka panjang mempunyai tingkat risiko lebih tinggi mengalami gangguan autism spectrum disorder.

Dikatakan langsung oleh Associate Professor Yuming Guo dari School of Public Health and Preventive Medicine Monash University di Australia “Penyebab autisme sangat kompleks dan tidak sepenuhnya dipahami, tetapi faktor lingkungan semakin diakui selain faktor genetik dan lainnya,” dikutip dari beritatagar.id

Tidak cukup disitu, ia juga menjelaskan jika otak anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan lebih rentan terhadap paparan beracun di lingkungan.

“Efek ini bisa menjelaskan hubungan kuat yang kami temukan antara paparan polutan udara dan ASD, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi hubungan antara polusi udara dan kesehatan mental yang lebih luas."

3. Merusak Paru-Paru dan Jantung

Dikutip dari alodokter.com pencemaran udara tercatat mengakibatkan 3,7 juta penduduk bumi yang berusia kurang dari 60 tahun harus meregang nyawa terlebih dahulu.

Ancaman polusi udara semakin serius terhadap kesehatan masyarakat dunia, hal ini terlihat dari data yang sangat mengejutkan. Setidaknya 600.000 anak-anak yang berusia kurang dari 5 tahun meninggal karena penyakit pernapasan akibat menghirup udara berpolusi.

Sedangkan di artikel lainnya yang diterbitkan oleh Halodoc mengatakan bahwa menghirup udara tidak sehat baik di dalam atau luar ruangan dapat langsung berdampak terhadap sel paru dan organ penting seperti jantung.

Partikel berbahaya yang dihirup dalam jangka panjang akan menyerang organ paru dan jantung melalui peredaran darah dalam tubuh manusia.

4. Mengganggu Kesuburan Pada Pria

Terlalu banyaknya kendaraan, mesin, pabrik dan pembakaran terus terjadi setiap harinya mengakibatkan berkurangnya kesuburan pada pria.

Polusi udara yang banyak mengandung bahan-bahan kimia seperti timba, kadmium dan merkuri dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan.

Ketika tubuh terlalu banyak menghirup udara tidak sehat tersebut maka mempengaruhi komposisi DNA, protein dan membran lemak yang ada pada sel sperma hingga merusak bentuk dari sperma.

Selain itu polusi udara bertanggung jawab terhadap jumlah sperma yang dapat dihasilkan. Jumlah sperma yang dimiliki oleh orang yang terlalu lama terpapar polusi udara akan mengalami penurunan secara drastis.

Tidak berhenti di situ, polusi udara akan mengganggu pergerakan dan mobilitas sperma saat menuju sel telur. Hal ini sangat berbahaya karena untuk dapat melakukan pembuahan secara sempurna, sel sperma harus aktif dan bergerak cepat agar dapat membuahi sel telur wanita.

5. Mempercepat Penuaan Pada Kulit

Profesor Dermatologi, Adam Firedman mengatakan “Ada banyak studi di lokasi-lokasi seperti China yang mempunyai tingkat polusi buruk menunjukkan bahwa polusi udara dapat menyebabkan perubahan pigmentasi dan mempercepat penuaan pada kulit,” seperti yang dikutip dari Medcom.id.

Friedman menambahkan jika berbagai zat yang ada pada polusi dapat merusak sel-sel kulit hingga mengganggu kemampuan kulit untuk memperbaiki dirinya sendiri.

Akibat polusi yang sangat buruk tersebut membuat kulit menjadi bintik-bintik, kerutan dan lipatan longgar.

Berita buruk lainnya adalah polusi udara mampu menimbulkan kanker kulit. Hal ini terjadi karena kulit mampu menyerap berbagai polutan yang ada pada udara tidak sehat.

(*)