Beriman Pada yang Ghaib

 
Beriman Pada yang Ghaib

LADUNI.ID - Orang-orang banyak yang salah kaprah terhadap ajaran islam yang satu ini. Agama Islam mewajibkan untuk beriman pada yang ghaib, maksudnya mempercayai bahwa ada sesuatu yang tak bisa diakses oleh panca Indra kita tapi nyata adanya sehingga harus dipercaya, misalnya Allah dan para Malaikat.

Bila tak percaya pada Allah dan tak percaya bahwa ada malaikat yang menyampaikan risalah kepada para nabi, maka buyarlah pondasi agama ini. Karena itu, percaya pada yang ghaib adalah mutlak diperlukan untuk berislam.

Agama islam juga menyampaikan informasi tentang adanya sesuatu yang tak bisa kita indera sekarang, misalnya keberadaan makhluk jin, ada kiamat di akhir zaman, ada alam barzakh bagi yang mati, ada akhirat setelah kiamat dan seluruh perinciannya. Itu semua juga wajib dipercaya sebagai bagian tak terpisahkan dari agama.

Tapi bukan berarti beriman pada hal ghaib lantas harus percaya bulat-bulat pada semua info "ghaib" dari orang-orang. Yang demikian ini bukanlah bagian dari agama, bahkan seringkali kekonyolan yang berlawanan dengan ajaran agama. Misalnya:

Ada dukun bilang kalau sakit perut yang dialami Fulan akibat disantet tetangganya bernama Fulanah, jangan dipercaya. Dukun bukan orang yang bisa dipercaya.

Ada tukang usir jin yang bilang bahwa di pojok rumah anda sebelah timur ada jin berusia 50 tahun rambutnya gondrong dan mukanya seram, anda tak harus percaya begitu saja tanpa bukti. Bisa saja dia mengada-ada sebab tak bisa mengecek kebenarannya.

Kadang ada juga praktisi ruqyah yang mengaku tak bisa melihat jin tapi mengklaim tahu warna kulit, bentuk rupa dan usia jin yang ada di lokasi tertentu. Mana bisa info sedemikian pakai feeeling saja tanpa melihat? Kontradiktif.

Ada juga orang kesurupan jin yang ngoceh macam-macam tentang ini dan itu, jangan juga anda percaya. Manusia saja banyak yang berbohong, apalagi jin gak jelas yang baru sekali berbicara pada anda. Itu pun kalau benar orangnya kesurupan bukan pura-pura.

Ada juga orang yang bermimpi didatangi sosok berjubah putih yang berkata bahwa sakitnya sebab diguna-guna tetangganya. Itu juga tak bisa dipercaya. Mimpi tak bisa jadi rujukan vonis di alam nyata, apalagi sosok dalam mimpinya itu tak jelas.

Atau barangkali ada yang bermimpi bertemu orang yang mengaku sebagai Rasulullah, lalu orang itu berkata bahwa yang bersangkutan sudah bebas tak perlu shalat lagi atau boleh berzina, maka itu juga haram dipercaya. Itu pasti kerjaan setan.

Intinya, agama tak menyuruh kita percaya pada segala hal yang berbau ghaib yang disampaikan manusia, jin atau wangsit. Justru banyak hoax dan penipuan di bidang ini sebab biasanya tak bisa divalidasi benar tidaknya. Yang wajib dipercaya hanyalah hal ghaib yang secara jelas disampaikan oleh Rasulullah saja. Jadi, jangan tertipu.

Oleh: Abdul Wahab Ahmad

 

 

Tags