PBNU: yang Ingin Bubarkan Banser Berarti Ahistoris

 
PBNU: yang Ingin Bubarkan Banser Berarti Ahistoris

LADUNI.ID, Jakarta - Mantan Menteri PDT Helmy Faishal Zaini mengatakan bahwa orang yang ingin membubarkan Banser adalah orang yang tak paham sejarah alias ahistoris. Menurutnya, Banser sangat berperan besar dalam pendirian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Banser pendiri republik. Yang membubarkan Banser ya ahistoris. Yang mendirikan republik ini ya Banser. Yang mendirikan Republik ini Banser," jelasnya di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, beberapa pekan lalu seperti dilansir dari laman Merdeka.com, Rabu (4/9).

Sekjen PBNU ini menyampaikan hal tersebut untuk menanggapi kasus pembakaran bendera bertuliskan tauhid oleh anggota Banser di Garut, Jawa Barat pada Senin (22/10) lalu, muncul petisi di situs change.org untuk pembubaran Banser. Hal yang dipersoalkan ialah kalimat Tauhid yang tertulis dalam bendera tersebut.

Helmy juga menyampaikan bahwa, usulan pembubaran Banser ialah hal yang ahistoris. Banser, kata dia, memiliki kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Dia juga mengatakan bahwa Banser lah yang ikut berjuang untuk republik ini pada masa kolonialisme.

"Sahamnya besar Banser. Peristiwa PKI juga Banser yang melakukan penumpasan sejarah yang begitu rupa besar. Banser ini komisaris bangsa," terang Helmy.

Helmy juga menyampaikan, agar masalah ini tak dibawa ke politik, harus bertindak cepat. Sehingga situasi menjadi tenang dan tak muncul keributan di tengah masyarakat.

"Saya kira ini kita percayakan kepada polisi untuk melakukan mengambil tindakan. Kami harap tidak ditarik ke politik. Menenangkan situasi," terangnya.

Menurutnya, petisi pembubaran ini juga menurutnya berunsur politis. Karena kesalahan beberapa orang ditimpakan kepada organisasi. Seperti diketahui, sampai malam ini, petisi telah ditandatangani 125 ribu orang.

"Itu yang saya bilang politik di situ. Salah satu orang ditimpakan kepada masalah organisasi, hal yang lain," pungkasnya.