Capai Kebahagiaan Rumah Tangga dengan 5 Hal ini, Apa Saja?

 
Capai Kebahagiaan Rumah Tangga dengan 5 Hal ini, Apa Saja?

LADUNI.ID, Jakarta - Tujuan membina keluarga yang sakinah, mawaddah dan saling menyayangi adalah harapan semua orang. Kehidupan berkeluarga juga untuk mencapai ridla Allah. Setiap pasangan pastinya sangat mendambakan keluarga bahagia baik didunia maupun sampai akhirat.

Untuk mencapai kebahagiaan rumah tangga seperti diatas, ada beberapa hal yang harus mendapat perhatian, diantaranya adalah:

Memperkokoh Rasa Cinta

Cinta merupakan perekat dalam kekokohan kehidupan rumah tangga, bila rasa cinta suami kepada isteri atau sebaliknya telah hilang dari hatinya, maka kehancuran rumah tangga sangat sulit dihindari. Oleh karena itu suasana cinta mencintai harus saling ditumbuh suburkan atau diperkokoh, tidak hanya pada masa-masa awal kehidupan rumah tangga, tapi juga pada masa-masa selanjutnya hingga suami isteri mencapai masa tua dan menemui kematian.

Rasulullah Saw sebagai seorang suami berhasil membagi dan menumbuh-suburkan rasa cinta kepada semua isterinya sehingga isteri yang satu menga-takan dialah yang paling dicintai oleh Rasul, begitu juga dengan isteri yang lainnya.

Menghormati Pasangannya

Saling cinta mencintai itu harus diperkokoh dengan saling hormat menghormati, suami hormat kepada isteri dengan memberikan penghargaan yang wajar terhadap hal-hal baik yang dilakukan isterinya, begitu juga dengan isteri terhadap suaminya dengan menerima apa-apa yang diberikan suami meskipun jumlahnya tidak banyak.

Dalam kehidupan rumah tangga Rasulullah Saw, beliau telah mencontohkan kepada kita betapa beliau berlaku baik kepada keluarganya, dalam satu hadits beliau bersabda:

“Orang yang paling baik diantara kamu adalah yang paling baik dengan keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. Thabrani).

Saling Menutupi Kekurangan

Suami dan isteri tentu saja memiliki banyak kekurangan, tidak hanya kekurangan dari segi fisik, tapi juga dari sifat-sifat. Oleh karena itu suami isteri yang baik tentu saja menutupi keku-rangan-kekurangan itu yang berarti tidak suka diceriterakan kepada orang lain, termasuk kepada orang tuanya sendiri.

Meskipun demikian, dengan maksud untuk konsultasi dan perbaikan atas persoalan keluarga kepada orang yang sangat dipercaya, maka seseorang boleh saja mengungkapkan kekurangan sifat-sifat suami atau isteri demi untuk memperbaiki.

Kerjasama dalam Keluarga

Dalam mengarungi kehidupan rumah tangga tentu saja banyak beban yang harus diatasi, misalnya beban ekonomi, dalam hal ini suami harus mencari naf-kah dan isteri harus membelanja-kannya dengan sebaik-baiknya. Begitu juga dengan tanggung jawab terhadap pendidikan anak yang dalam kaitan ini diperlukan kerjasama yang baik antara suami dan isteri dalam mengha-silkan anak-anak yang shaleh.

Keharusan kita bekerja-sama dalam hal-hal yang baik difirmankan Allah SWT, Baca: QS Al-Maidah 

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.”

(QS. Al-Maidah : 2). 

Memfungsikan Rumah Tangga Secara Optimal

Masa sesudah menikah juga harus dijalani dengan memfungsikan keluarga seoptimal mungkin sehingga rumah tangga itu tidak sekedar untuk singgah sebagaimana terminal, tapi semestinya rumah tangga itu difungsikan sebagai tempat kembali guna menghilangkan rasa penat dan memperbaiki diri dari pengaruh yang tidak baik.

Oleh karena itu keluarga harus dioptimalkan fungsinya juga sebagai tempat untuk mengokohkan hubungan dengan Allah Swt dan sesama anggota keluarga sehingga bisa dihindari sikap individual antar sesama anggota keluarga.

Yang pada intinya keadaan rumah tangga mau menciptakan rasa damai dan nyaman bagi semua anggota keluarganya.

Sebagaimana Rasulullah pernah menyatakan Baiti Jannati yang artinya rumahku adalah surgaku. Mari kita ciptakan kedamaian dalam rumah tangga, dengan cara menjalankan rumah tangga sesuai dengan ajaran agama Islam