Empat Langkah Menangkal Virus Corona

 
Empat Langkah Menangkal Virus Corona

LADUNI.ID, Jakarta - Perhatian semua umat manusia seluruh dunia akhir-akhir tertuju kepada  berita tentang epidemi global  yang semakin hari semakin  meluas dan mengganas di mana mana dan disebut dengan Coronavirus atau covid 19, berbagai sumber berita menyebuitkan bahwa epidemi ini telah menyebabkan banyak kematian di berbagai negara, hingga di indonesia menurut perkembangan berita per Kamis (26/3).

Jumlah pasien positif virus corona di Indonesia  telah bertambah menjadi 893 kasus, 35 di antaranya dinyatakan sembuh dan 78 orang meninggal dunia, sebagai orang yang beriman tentu kita percaya bahwa  jenis epidemi ini adalah takdir Allah SWT, namun  kita tetap dituntut untuk ber ikhtiar bekerja mencegah berkembangnya momok virus  ini, mencari obatnya dan menangkal penyebabnya.

Di antara jalan ikhtiar untuk menolak bencana virus corona yang dapat kita lakukan saat ini  adalah empat hal; Pertama, menerapkan pola hidup bersih dan sehat agar terhindar dari virus ini, termasuk mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap berdiam dirumah (social distancing).  Pencegahan ini dianggap cara terbaik karena hingga kini belum ada obat dan vaksin yang bisa mencegah virus ini, Islam mengajarkan umatnya agar selalu menjaga kebersihan, karena kebersihan adalah bagian dari iman, Seorang muslim yang tidak menjaga kebersihan dan kesucian berarti mengabaikan sebagian nilai-nilai keimanannya,  Salah satu bukti perhatian ajaran islam tentang kesehatan adalah ajaran tentang thaharah (bersesuci) yang menjadi pembahasan bab pertama dalam kitab Fiqh, Thaharah yang pertama dan paling sering dikerjakan adalah bersesuci dari najis dan berwudu karena dilakukan setiap akan melakukan  salat. 

Kewajiban bersuci sebelum salat ini diperintahkan Allah SWT dalam surah Al-Maidah ayat 6: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah muka kalian dan tangan kalian sampai dengan siku, dan sapulah kepala kalian dan (basuh) kaki kalian sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.”

Dalam sebuah hadist  Rasulullah SAW bersabda tentang keutamaan wudhu: “Siapa berwudu lalu memperbagus wudunya, niscaya keluarlah kotoran-kotoran dari tubuhnya sampai keluar dari bawah kukunya.”(HR Muslim).

Nabi Muhammad SAW juga pernah memperingatkan umatnya untuk tidak berada dekat-dekat dengan wilayah yang sedang terkena wabah. Dan melarang orang yang berada di daerah itu untuk keluar wilayahnya.

Seperti diriwayatkan dalam hadits:

إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا

Artinya: "Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu." (HR Bukhari)

Kedua, adalah berdoa.  Selain mendekatkan diri kepada Allah, berdoa memiliki segudang manfaat buat kesehatan jiwa raga. Berdoa juga menjadi aktivitas yang bisa membuat kita jadi pribadi yang senantiasa berpikir positif serta lebih tenang dan bebas dari berbagai masalah kesehatan fisik dan psikis.

Para ahli mengungkapkan sedikitnya ada empat manfaat sehat dari aktivitas berdoa seperti dikutip  dari laman thehealthsite.com yaitu; Mencegah dan mengatasi stres, membikin hati bahagia, memperpanjang usia dan Meningkatkan sistem kekebalan tubuh, inilah sebabnya kenapa mereka yang rajin  beribadah dengan tulus, berdoa secara  sungguh-sungguh dan mengharap ridha Tuhan, umumnya  hidup lebih sehat, tenang dan bahagia, serta memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat, karena pikiran yang senantiasa positif, hati yang tenang dan bahagia adalah salah satu penyebab mereka memiliki sistem kekebalan tubuh kuat.

Do’a adalah ibadah dan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Do’a adalah ibadah.” (HR. Abu Daud , At Tirmidzi, Ibnu Majah ) dan Do’a adalah sebab untuk mencegah bala’, Rasulullah mengajarkan agar kita memohon kepada Allah swt untuk diberikan perlindungan dari segala bencana, diriwayatkan Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mintalah perlindungan kepada Allah dari beratnya cobaan, kesengsaraan yang hebat, takdir yang jelek, dan kegembiraan musuh atas kekalahan.” (Muttafaqun ‘alaih).

Ketiga,  bersedekah. Dalam banyak hadits Rasulullah sering menyuruh kita membentengi diri dengan bersedekah agar terhindar dari musibah. Rasulullah  Bersabda ,”Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah mendahului sedekah. Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah. Dan obatilah penyakitmu dengan sedekah.” (HR  Imam Baihaqi). “Sedekah dapat menolak 70 macam bencana, dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak (vitiligo).” (HR  Imam Thabrani) dalam kitab Lubabul Hadist bab 17 juga  disebutkan riwayat: “Shodaqoh bisa menolak kematian yang buruk.”

Keempat, memperbanyak istighfar. Sesungguhnya kita meyakini bahwa  bencana-bencana terjadi sebagai peringatan Allah SWT agar manusia bertaubat, karena mereka  telah banyak lalai dengan urusan dunia dan melupakan Allah dan ajaran-ajaran-Nya, cobaan adalah salah satu bentuk  panggilan untuk  kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dengan beristighfar memohon ampun atas segala dosa-dosa, niscaya Allah akan mengabulkan istighfar mereka , dan menghentikan bala’ dan bencana  sesuai dengan firman Allah: “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengadzab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun”. (Qs Al Anfal : 33).

Berkata Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu ketika menafsirkan ayat di atas: “Dulu para sahabat mempunyai dua penolak bala’, yaitu keberadaan nabi MuhammadShallallahu 'alaihi wa Sallam dan istighfar, maka  ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam meninggal dunia, penolak bala’ itu tinggal satu, yaitu istihgfar.”

Maka saat ini, sangat dianjurkan bagi kita ditengah ketakutan merebaknya ancaman virus corona yang merupakan wabah cobaan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar segera memperbanyak ber istighfar kepada Allah , mengakui dosa-dosa dan memohon ampun Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dengan demikian semoga wabah ini segra berakhir dan kita semua diberikan kesehatan yang prima oleh Allah SWT.


*) Oleh Dr. KH Ahmad Fahrur Rozi, Pengasuh Ponpes Annur 1 Bululawang Malang dan Wakil ketua  PWNU JATIM.