COVID -19: Momentum Instropeksi Diri

 
COVID -19: Momentum Instropeksi Diri

LADUNI.ID, Jakarta - Pandemi Covid-19 atau yang lebih dikenal dengan virus corona, menjadi momok yang menakutkan untuk semua orang. Namun, di sisi lain, kita dapat memetik beberapa hikmah yg bisa kita jadikan renungan untk instropeksi diri:

Pertama, Allah SWT sangat menyanyangi hambaNya. Di haramkannya beberapa binatang untuk dikonsumsi oleh manusia oleh Allah SWT bukan tanpa alasan. Hikmahnya adalah Binatang yang diharamkan tentu saja lebih banyak membawa mudarat kepada manusia. Covid 19 menjadi cara Allah SWT untuk menegur kita agar selalu mengkonsumsi makanan yang halalan toyyiban. Jelas sumbernya, jelas prosesnya dan jelas manfaatnya.

Kedua, kebiasaan masyarakat “bersalaman dan bercipika-cipiki” tanpa memandang batas mahram antara wanita dan pria. Covid-19 datang untuk menjadi alarm bagi kita agar senantiasa menjaga jarak dan batasan muhrim kita. Batasan dengan sesama manusia. Pengadopsian budaya barat antara lain “ciuman, cipika-cipiki, berpelukan, bersalaman, dll” hendaknya diterapkan dengan tanpa mengabaikan budaya kita sendiri yang menjungjung tinggi nilai dan etika, maka “filter” dibutuhkan untuk menjadi benteng diri.

Ketiga, kebersihan adalah bagian daripada Iman. Penularan covid 19 salah satunya diakibatkan karena kurangnya perhtian kita terhadap kebersihan. Penting sekali untuk menjaga kebersihan yang dimulai dari diri kita sendiri.
 
Kempat, mempererat hubungan orang tua-anak. Saat ini orang tua banyak yang disibukkan dengan rutinitas harian mereka. Lebih banyak waktu tersita untuk urusan pekerjaan. Lock down and stay at home menjadi jurus jitu dalam melawan covid 19. Quality Time menjadi panjang dan hendaknya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Emosional yang terjalin kuat akan mampu menghasilkan hormon kebahagiaan yang sudah tentu akan membantu meningkatkan imunitas.

Kelima, pembelajaran online dan atau belajar dirumah menjadi rutinitas wajib untuk mengganti tatap muka dalam rangka memutus mata rantai penyebaran covid 19. Banyak orang tua yang mengeluhkan betapa susahnya dan rumitnya sistem online bahakan tak jarang di antara mereka menggunakan emosi dalam penyelesaian masalahnya. Maka sadarkah kalian para orang tua, sekiranya begitulah yang dirasakan oleh guru dan tenaga pendidik dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka janganlah sedikit-sedikit tenaga pendidik (dosen/guru) dilaporkan kepihak berwajib hanya karena anak kalian dicubit sebagai hukuman atas terlambatnya datang ke sekolah dan selalu berdaliah pada HAM. Ini semua dilakukan hanya untuk membuat mereka lebih terlatih, terdidik dan siap menghadapi dunia yang begitu keras dan kejam.

Dan segala macam penyakit pasti ada obatnya. So mari kawan semua untuk selalu berikhtiar melawan corona, stay at home, makan makanan yang sehat dan bergizi, konsumsi air hangat, rutin berjemur pagi hari, perbanyak gerak untuk meingkatkan suhu tubuh, rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri dan sekitar, berolahraga, dan yang terakhir setelah segala ikhtiar dilakukan adalah tawakkal kepada Allah SWT. #Ayobersatumelawancorona#.

Ummu Kalsum, SST., M.Ak.
Dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar