COVID-19 di Ruang Kuliah Online

 
COVID-19 di Ruang Kuliah Online

LADUNI.ID, Jakarta - Penyebaran Covid-19 dari hari ke hari sangat mengkhawatirkan, tapi bukan berarti harus menjadi panik apalagi abai. Sikap waspada menjadi sangat penting, yaitu dengan mematuhi protokoler kesehatan yang telah dikeluarkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19.

Berdasakan data statistik kasus Covid-19 dari Kementerian Kesehatan & JHU per 10 April 2020 bahwa kasus positif sebanyak 3.512 orang, meningkat 219 orang dari tanggal 09 April. Kasus meninggal sebanyak 306, sedangkan sembuh sebanyak 282 orang.

Data rata-rata kasus positif seminggu terakhir yang dihimpun oleh penulis menunjukkan angka yang cukup mengkhawatiran. Yaitu jumlah rata-rata yang terinfeksi setiap hari sebanyak 200 orang, belum menunjukkan gejala penurunan, penyebaran setiap harinya cenderung fluktuatif. Bahkan pada tanggal 09 April, peningkatan kasus positif mencapai angka 337 orang.

Hasil konferensi pers yang setiap hari disampaikan oleh juru bicara Presiden Joko Widodo selalu menyampaikan bahwa fenomena penyebaran Covid-19 yang masih menunjukkan peningkatan disebabkan oleh minimnya kesadaran masyarakat terhadapa protokoler kesehatan. Misalnya terkait social disntancing, physcal distancing, dan perilaku hidup sehat.

Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo kembali mengeluarkan instruksi bahwa semua orang harus pakai masker jika bepergian. Kebijakan ini menunjukkan bahwa penyebaran Covid-19 masih signifikan. Oleh karena itu, kesadaran setiap elemen masyarakat sangat diharapkan.

Untuk siapa?. Untuk kebaikan kita sendiri, untuk kebaikan orang di sekitar kita, untuk kebaikan semua orang dan kebaikan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sekali lagi, perilaku gotong-royong sebagai salah satu prinsip bernegara harus kita tingkatkan lagi. Semua harus bahu-membahu dalam penanggulangan dan pencegahan Covid-19 sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing.

Perlu belajar kepada Perguruan Tinggi (PT) atas responnya terhadap Covid-19. Semua perkuliahan dialihkan dari offline menjadi online, tidak terkecuali Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia kampus tempat saya mengabdi. Sikap PT menunjukkan bahwa tidak pernah ada jalan buntu untuk menyikapi sebuah masalah, termasuk masalah Covid-19.

Harapan selanjutnya kepada Dosen dan Akademisi di PT masing-masing. Semoga respon mereka tidak kalah cepat oleh institusinya, bahkan diharapkan lebih cepat dan lebih luas daya jangkaunya dalam penanggulangan dan pencegahan Covid-19.

Seperti apa formulasinya agar Dosen dan Akademisi bisa lebih cepat dan lebih luas jangkauannya dalam penanggulangan dan pencegahan Covid-19?.

Berdasarkan informasi medis yang penulis bahwa penyebaran Covid-19 sangat cepat apalagi jika didukung instrumen yang ada. Seperti, air liur yang keluar lewat bersin dan batuk kemudian menyebar lewat udara, menempel pada benda-benda yang menjadi instrumen penyebaran antar orang.

Jika demikan, maka penanggulangan dan pencegahannya harus menggunakan instrumen lebih cepat. Hemat penulis bahwa salah satu instrumen yang memiliki kecepatan tinggi yang dapat mengimbangi penyebaran Covid-19 adalah teknologi informasi (online) dengan berbagai media yang ada.

Teknologi informasi akan lebih cepat jika dibuat berjejaring, yaitu dengan mengkolaborasikan antar media online. Selain lebih cepat, jangkauannya juga lebih luas.

Peluang tersebut bisa diformulasikan oleh Dosen dan Akademisi dalam kebijakan kuliah online. Yaitu dengan menghadirkan Covid-19 di setiap ruang kuliah online, tentu dengan perspektif bidang (jurusan) dan matakuliah masing-masing terhadap Covid-19.

Outcomenya adalah bagaimana mahasiswa memandang Covid-19 berdasarkan jurusan dan keahliannya masing-masing, sehingga tidak ada jarak dari keduanya. Kemudian atas kesadaran, kapasitas dan kemampuannya, mereka melakukan penanggulangan dan pencegahan Covid-19.

Tentu metode penanggulangan dan pencegahan setiap jurusan akan berbeda-beda. Misalnya, mahasiswa jurusan manajemen manawarkan konsep manajemen strategik dalam penanggulangan dan pencegahan Covid-19 agar sistematis, efisien, terukur dan menyeluruh hingga lapisan masyarakat di akar rumput. Kemudian mahasiswa jurusan akuntansi, konsepnya yaitu bagaimana strategi penganggaran yang transparan, efisien dan akuntabel dalam penanggulangan dan pencegahan Covid-19 mulai dari perencanaan-pelaksanaan-realisasi-output/outcome.

Peran teknologi informasi (online) adalah memediasi dalam mensosialisasikan konsep yang dihasilkan mahasiswa dari berbagai jurusan terkait penanggulangan dan pencegahan Covid-19. Termasuk sosialisasi mengenai protokoler kesehatan oleh jurusan ilmu kesehatan. Kemudian teknologi informasi (online) akan di backup oleh jejaring antar PT dan jejaring lainnya yang saling terkoneksi, sehingga bisa melebihi kecepatan penyebaran dan luas jangkauan penyebaran Covid-19.

Muhammad Aras Prabowo, S.E., M.Ak.
Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia

Penulis Buku “Akuntansi dalam Kebudayaan Bugis”