Mengapa Walisongo Tidak Memakai Kata Khilafah?

 
Mengapa Walisongo Tidak Memakai Kata Khilafah?

LADUNI.ID, Jakarta - Mengapa Wali Songo dan murid-muridnya tidak menyebut Imam Ali, tapi Baginda Ali atau Sayyidina Ali karramallahuwajhahu?

Menarik, naskah-naskah Nusantara selalu menyebut sepupu dan menantu Rasulullah SAW itu dengan sebutan Baginda Ali (naskah Bali Lombok) atau Sayidina Ali (naskah Ampel dan Wangsakerta Cirebon), dan tidak pernah dengan sebutan Imam Ali.

Ini kesaksian naskah Babad Ampel tentang penyebar Islam di Nusantara itu adalah keturunan Sayyidina Ali, demikian pula silsilah Wali Songo nyambung ke garis keturunan Sayidina Ali.

Cek naskah foto ini di hal 11 baris ke7, ada sebutan "Tedak Sayitdina Ngali" (keturunan Sayyidina Ali karramallahu wajhahu).

Lalu, naskah Bali-Lombok menyebut para Wali penyebar Islam itu adalah keturunan Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan Sayidatuna Fathimah az-Zahra binti Rasulillah SAW. Disebut Bagenda Ali. [Dhangdanggula] [lampir 136b].

6. Kawasita kawum Bagenda [A]li, kang sinelir, kinon alalana, tekeng saputu buyete, hany[e]lamin wong puniku, sakeh buda jron[ing] dun[y]eki, kewala hanggi Slam, kang kocap ring kidung, hing ngutusang Prabu Cempa hanglalana, kangalengser lunga hagaremi, hajajah Nusa Jawa.”

(Diceritakan keluarga keturunan sayidina Ali bin Abi Thalib yang terpilih, diperintahkan mengembara bersama anak cucu mereka, mengislamkan segenap orang-orang Budha [Hindu-Budha] di belahan dunia ini, hanya saja mereka belum masuk Islam. Diceritakan dalam satu teks kidung bahwa ada utusan Raja Campa yang mengembara, berlayar dengan maksud berdagang, berangkat menuju Tanah Jawa).

Naskah Wangsakerta berjudul Negara Kerthabumi Abad 17 dari Cirebon juga menyebut Sayyidina Ali, bukan Imam Ali.

Ya, ini karena para Wali Songo itu tidak ingin terperangkap pada ideologi imamah Syi'ah yang memainkan politik dengan baju agama, seperti halnya para Wali Songo itu yang asalnya adalah Ahlul Bait Rasulullah SAW itu juga tidak menggunakan kata “khalifah” atau “khilafah” dalam arti politik karena alasan yang sama.

***

Yuk, ngaji naskah-naskah Islam Nusanatara untuk tahu sejarah asal-usul mengapa para Wali sudah memperingatkan bahaya mempermainkan agama untuk politik atau bermain politik dengan menjual agama, baik dalam baju imamah atau khilafah…!

Barakah…

(KH Ahmad Baso)