Akhlak Habib Ali Al-Jufri Menghadapi Penanya yang Gaduh

 
Akhlak Habib Ali Al-Jufri Menghadapi Penanya yang Gaduh

LADUNI.ID, Jakarta - Suatu ketika Habib Ali Al-Jufri mengisi kajian umum di sebuah masjid, tiba-tiba ada seorang memotong kajian Habib Ali dan mengatakan, “Yaa Syeikh... yaa syeikh... Saya punya pertanyaan,” ujarnya dengan penuh tergesa-gesa.

“Baik nanti di akhir kajian akan kita buka sesi tanya jawab”.

Lalu Habib Ali Al-Jufri melanjutkan kajian hingga sampai pada sesi tanya jawab.

“Yaa Syeikh… yaa syeikh... soal yang saya ingin tanyakan, apa hukum tawassul?”

Habib Ali mengiyakan akan menjawab soal yang disampaikan orang tersebut. “Baik aku akan menjawab soalmu dengan dua syarat, yang pertama jangan kau potong penjelasanku, yang kedua jangan kau angkat suaramu, kita sedang berada di masjid, hormati rumah Allah. Jika ada yang melanggar, akan aku hentikan sesi tanya jawab dan akan kita tutup kajian kita,” ujar Habib Ali Al-Jufri dengan penuh kelembutan dan santun.

Setelah terjadi kesepakatan Habib Ali menjawab pertanyaan yang diajukan penanya dan mengeluarkan dalil-dalil yang telah ia kuasai baik dari Al-Qur’an dan Al-Hadits serta kitab-kitab turats ulama salaf.

Ketika para hadirin menyimak penjelasan Habib Ali, terdengar suara kegaduhan dari sang penanya dan beberapa teman-teman terdekat, tidak menerima penjelasan yang disampaikan Habib Ali.

”Baik sesuai kesepakatan kita, akan saya hentikan penjelasan saya dan saya tutup majelis ini,” ujar Habib Ali seraya tersenyum melangkah keluar masjid.

Ketika sampai di pintu luar masjid seorang kakek yang sudah sepuh menghampiri Habib Ali dan langsung memeluknya.

“Sungguh tepat tindakan yang kau perbuat wahai Syeikh, beberapa hari yang lalu ada banyakpolisi dengan menggunakan sepatu masuk ke masjid ini guna memisahkan perdebatan yang berujung pertikaian antar dua kelompok yang berseberangan pendapat”.

Ketika melihat kedatangan polisi menggunakan sepatu ke masjid, kedua kelompok yang bertikai bereaksi, “Kalian tidak sopan! Tidak menghormati masjid rumah Allah! Masjid ini tempat suci, lepaslah sepatu mu,” hardik kedua kelompok yang bertikai kepada polisi.

Dengan cerdas para polisi menjawab, “Kalianlah yang tidak memiliki adab! berdebat dan bertikai di rumah Allah! Jika kalian tidak bertikai di masjid niscaya kami akan masuk masjid dengan melepas sepatu yang kami kenakan.”

Peristiwa di atas menggambarkan akhlak Habib Ali Al-Jufri yang terdidik dengan ilmu disertai dengan adab yang sempurna sehingga mampu menguasai hawa nafsu sehingga tidak terpancing kepada perdebatan panjang yang berakibat pertikaian.

(Firman Syarief)