Tanggapan Para Tokoh tentang Redaksi Adzan “Shalat” Diganti “Jihad”

 
Tanggapan Para Tokoh tentang Redaksi Adzan “Shalat” Diganti “Jihad”

LADUNI.ID, Jakarta - Video yang menyebar tentang redaksi adzan “hayya ‘alas-shala” diganti dengan “hayya ‘alal-jihad” mengundang perhatian dan kritikan. Pasalnya, redaksi adzan seperti itu tidak lazim dikumandangkan.

Tidak sedikit tokoh ulama dari kalangan ormas Islam, seperti NU, Muhammadiyah, bahkan juga ulama MUI dan Kementerian Agama RI, mengeluarkan pernyataan ketidaksetujuan terhadap perubahan redaksi adzan tersebut.

Dilansir dari sebuah gambar yang bersumber dari Aswaja Dewata, berikut beberapa pernyataan tokoh ulama tentang redaksi adzan “shalat” diganti “jihad”:

Habib Novel Alaydrus menyatakan: “Hal itu sangat bertentangan dengan ajaran Rasulullah SAW”.

TGB. H. Muhammad Zainul Majdi menyatakan: “Menguabah lafal adzan dengan seuran jihad itu mempermainkan agama”.

Sementara Ustadz Yusuf Mansur menyatakan: “Tidak ada ajaran dalam hal mengganti lafadz atau kalimat adzan”.

Kemudian Dr H Abdul Mu’ti, M.Ed menyatakan: “Saya belum menemukan hadis yang menjadi dasar adzan (seperti) itu. Segera selidiki dan blokir videonya”.

Selain itu, Drs H Zainut Tauhid Sa’adi juga menyatakan: “Jika seruan itu dimaksudkan memberi pesan berperang, jelas tidak relevan. Jihad dalam negara damai seperti Indonesia ini tidak bisa diartikan sebagai perang”.

Sedangkan KH Cholil Nafis memberikan pernyataan: “Nabi SAW tidak pernah mengubah redaksi adzan. Bahkan saat perang pun taka da redaksi adzan yang diubah”.

Lalu, KH Kafabihi Mahrus juga menegaskan bahwa: “Tidak bisa dibenarkan ‘hayya ‘alash-shala’ diganti dengan ‘hayya ‘alal-jihad’.”.

Terakhir, KH Robikin Emhas juga mengajak agar: “Jangan terpengaruh hasutan, apalagi terprovokasi. Agama jelas melarang keterpecah-belahan dan menuruh kita bersatu dan mewujudkan perdamaian di tengah kehidupan masyarakat”. (*)

***

Sumber: Aswaja Dewata
Editor: Muhammad Mihrob