Penjelasan Habib Umar bin Hafidz tentang Banyaknya Ulama Wafat

by Mihrob
3.456 Views
Selasa, 26 Januari 2021

LADUNI.ID, Jakarta - Tulisan ini adalah komentar sekaligus penjelasan dari Addai ilallah alhabib alarifbilah Umar bin Hafidz ra. Yaman Tarim tentang banyaknya para ulama yang wafat pada akhir- akhir ini. Beliau mengatakan:

ولقد راينا في العمر القصير، وذكر لنا كذالك في الماضي.

Saya melihat dalam masa dan usia yang singkat ini dan dan juga telah diceritakan kepada kita pada masa lalu.

العصور من التاريخ تاتى فترات يرحل جماعات من الاتقياء ويرحل جماعات مو الاولياء ويرحل جماعات من العلماء في اوقات متقاربة.

Sebuah masa dalam sejarah, di mana tiba sebuah masa banyak orang-orang yang bertakwa, para wali, orang- orang yang sholeh dan ulama meninggal dunia, wafat mereka itu dalam waktu yang sangat berdekatan.

Baca juga: Kisah Keseharian Habib Umar bin Hafidz yang Dapat Diteladani

فيقوم ذالك محل التعبد في الخزن على على مثل هؤلاء.

Keadaan yang semacam itu menjadi sebuah pelajaran bagi kita untuk terus beribadah dan bersedih atas kepergian orang-orang seperti mereka.

فان شؤون القلوب التي هي على محل نظر الرب تعتبر بها العباد.

Karena hati adalah sebuah tempat, di mana seorang hamba dipandang Allah SWT, dan dengan pandangan tersebut seorang hamba memperoleh nilai dari Allah.

Baca juga: Habib Umar bin Hafidz: Meraih Cahaya dalam Hati yang Bersih

من كان لا يحزن الا على الفجار او الكفار او الفساق او اهل مطامع دنيوية يسقط من عين ربه.

Barang siapa yang hatinya hanya dapat sedih saat melihat matinya orang- orang yang fajir, ahli maksiat, orang- orang kafir, orang- orang fasiq dan orang-orang yang ambisi terhadap dunia, maka hatinya akan tertutup dan jauh dari pandangan rahmat Allah SWT.

ومن كان يحزن على فراق المقربين والعارفين والصالحين يحل محل الرضا عند ربه, لانه يولي في الله ويعادي في الله ويحب في الله ويبغض في الله.

Namun bila hatinya merasa sedih saat melihat atau mendengar atas wafatnya orang- orang yang dekat dengan Allah SWT, para arifin dan orang-orang yang sholeh, maka perasaan tersebut akan menduduki tempat keridhoan di sisi Allah SWT, karena dia tidak menjadikan pemimpin, memumusuhi, mencintai maupun membenci kecuali karena Allah.

والله اعلم