Saat Kahlil Gibran Mencari Kesempurnaan Hidup, Begini Pesan Gurunya

 
Saat Kahlil Gibran Mencari Kesempurnaan Hidup, Begini Pesan Gurunya
Sumber Gambar: MangoBazz, Ilustrasi: Laduni.ID

LADUNI.ID, Jakarta - Khalil Gibran (di Indonesia lebih dikenal dengan nama Kahlil Gibran) merupakan seorang penyair, penulis, filsuf sekaligus seniman dari Lebanon. Ia lahir pada tanggal 6 Januari 1883 dan menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 10 April 1931 di New York, Amerika Serikat.

Saat usia remaja, visinya tentang tanah kelahiran dan masa depan Khalil Gibran mulai terbentuk. Kesultanan Usmaniyah yang sudah lemah, sifat munafik organisasi gereja, dan peran kaum wanita Asia Barat yang sekadar sebagai pengabdi, mengilhami cara pandangnya yang kemudian dituangkan ke dalam karya-karyanya yang berbahasa Arab.

Pada tahun 1901 hingga 1902, Gibran menulis drama pertamanya. Tepatnya ketika ia berusia 20 tahun. Karya pertamanya, "Spirits Rebellious" ditulis di Boston dan diterbitkan di New York City, yang berisi empat cerita kontemporer sebagai sindiran keras yang menyerang orang-orang korup yang dilihatnya.

Suatu hari, Khalil Gibran bertanya kepada gurunya: "Bagaimana caranya agar kita mendapatkann sesuatu yang paling sempurna di dalam hidup?"

Sang guru kemudian menjawab: "Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah bunga yang paling indah, menurutmu dan jangan pernah kembali kebelakang!”

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN