Pendekar Silat Pagar Nusa NU Cianjur Berkumpul, Ada Apa?

 
Pendekar Silat Pagar Nusa NU Cianjur Berkumpul, Ada Apa?

LADUNI.ID, Jakarta - Deretan Para Pendekar Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa berseragam hitam terlihat berkumpul dalam acara Masa Penerimaan Anggota (Mapag) Angkatan Ke-1 di Pondok Pesantren Al-I'tishom Coblong, Kampung Pasir Angin, Desa Tegal Lega, Kecamatan Warung Kondang, Kabupaten Cianjur, hari Jumat, (26/3/2021).

Dari total 153 pendekar pencak silat pagar nusa yang hadir, yang unik dan menarik dari kegiatan ini adalah diikuti oleh peserta yang berusia 60 tahun dan ada pula yang berusia sekolah dasar 12 tahun. Mereka ikut serta terlibat aktif mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pencak Silat Pagar NU Provinsi Jawa Barat H. Asep Saepul Milah. Dirinya berpesan pada para pendekar untuk menjaga adab, akhlak, tunduk patuh pada para kyai, orangtua serta siap membela NU dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Walaupun sakti mandraguna tiada tandingannya, para pendekar pencak silat Pagar Nusa NU harus tetap menjaga adab, berakhlak mulia dan tunduk patuh pada para kyai, orangtua serta siap membela NKRI". Ucapnya.

Demikian pula diungkapkan oleh Ketua Pencak Silat Pagar Nusa NU Kabupaten Cianjur Taqiyudin, Pagar Nusa adalah relawan dan benteng para kyai dan itu otomatis menjaga, melindungi dan memelihara negara. NKRI sendiri bagi kyai dan NU adalah ikhtiar final umat Islam Indonesia dalam mendirikan negara dan menyelenggarakan pemerintahan. Jadi membela kyai dan membela apa yang telah diperjuangkan kyai, yaitu NKRI adalah harga mati bagi Pagar Nusa.

Alumni Pondok Pesantren Almusri Ciranjang Cianjur itu juga menyinggung peranan dari Gus Maksum dalam melahirkan Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa pada tahun 1986. Dijelaskan Taqiyudin, Gus Maksum-lah yang paling berjasa dalam menyatukan beberapa perguruan pencak silat yang tumbuh dan berkembang di lingkungan NU. “Pada akhirnya Pagar Nusa menjadi wadah dari federasi pencak silat warga NU, menjadi organisasi badan otonom di dalam organisasi Islam terbesar di dunia itu (NU),” jelasnya.

Ia menambahkan, negara Indonesia merupakan negara yang mempuyai seni pencak silat terbesar di dunia. Begitu banyak aliran pencak silat di negeri ini. Salah satunya adalah pencak silat yang sudah menjadi tradisi di kalangan nahdliyyin yang diberi nama Pagar Nusa.

“Sebagai warga negara Indonesia, kita patut bangga karena cabang olah raga pencak silat ini sering kali menjuari kejuaraan dunia,” tutupnya.