Pesantren Al Fatich Surabaya

 
Fasilitas di Lembaga ini :
Nama FasilitasJumlah Nama FasilitasJumlah
MI/SD2 MTS/SMP1
MA/SMA1 Maly/Univ.0
Tahfidz1 Laboratorium4
Poli Kesehatan0 Koperasi0
Pesantren Al Fatich Surabaya
Sumber Gambar: Sumber Gambar

PROFIL


Pondokpesantren Al-Fatichdidirikanpadatahun1988 di desa Osowilangon, kecamatan Benowo , kotamadya Surabaya oleh KH. Ali Tamam. Pondok pesantren ini didirikan dari sebuah tarekat, yakni tarekat Tijani dimana KH. Ali Tamam yang menjadi pemimpinnya. Pondok pesantren ini didirikan oleh KH. Ali Tamam namun hanya beberapa minggu saja, setelah itu diserahkan kepada putra pertamanya, sejak saat itu pondok pesantren ini diasuh oleh putranya, namun KH. Ali Tamam tetap menjadi penasehat. Tujuan pondok pesantren Fatich sendiri didirikan untuk mencetak sumber daya manusia dengan pembekalan ilmu agama serta sumber daya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perkembanganpondokpesantren Al-Fatich mulai tahun berdirinya tahun 1988 sampai tahun 2016 banyak mengalami perkembangan jumlah santri yang terus meningkat setiap tahun. Perubahan struktur fisik pondok pesantren Al-Fatich yang hingga kini masih terus melakukan pembangunan. Dan perkembangan lembaga pendidikan yang ada di pondok pesantren yang awalnya hanya madrasah diniyah namun seiring dengan perkembangannya kini pesantren Al-Fatich pun juga memiliki pendidikan formal yakni tingakt Tsanawiyah yang setara dengan SMP dan Aliyah yang setara dengan tingkat SMA.

SEJARAH

Pondok Pesantren Al Fatich didirikan pada tahun 1988 oleh KH. Ali Tamam, dengan berlokasi di Tambak Osowilangon V/10, dengan santri pertama sebanyak 4 anak. Setelah beberapa hari kemudian dipindahkan ke rumah putra sulung beliau yaitu, KH.Abdul Basith danistri beliau, Ibu nyai Hj.  Karima Indariyati. Dipindahkan kerumah putra sulung beliau dengan alasan saat berada dirumah Kiai Tamam, santri-santrinya sering menangis, karena  letak lokasi putranya dekat dengan jalan raya yang banyak dilalui oleh kendaran santri-santrinya tersebut dipindahkan ke rumah Kiai Abdul Basith, saat berada dirumah Kiai Abdul Basith mereka tidak menangis lagi karena merasa terhibur dengan adanya mobil-mobil yang melintas di jalan tersebut. Sejak diserahkan kepada putra beliau berati tampuk kepemimpinan pondok berpindah ke putra beliau sedang KH.Ali Tamam menjadi penasehat dan pembimbing.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

 

Relasi Pesantren Lainnya

  • Belum ada pesantren yang berelasi dengan pesantren ini.