Hadrat Mirza Masroor Ahmad: Kecintaan Tanah Air Merupakan Dasar Dalam Islam

 
Hadrat Mirza Masroor Ahmad: Kecintaan Tanah Air Merupakan Dasar Dalam Islam
Sumber Gambar: alislam.org

Laduni.ID, Jakarta – Beberapa waktu, Israel melakukan agresi militer di wilayah Jalur Gaza. Hal tersebut hingga menimbulkan polemik di sebagian masyarakat Indonesia. Sebagian beranggapan, bahwa membantu saudara muslim Palestina adalah bagian dari kewajiban sesama umat muslim. Sebagiannya lagi beranggapan, membantu saudara sebangsa harus lebih didahulukan. “Semut di sebrang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak” begitulah kira-kira yang ingin disampaikan.

Tidak ada yang salah, mungkin itu adalah cara mereka mencintai tanah air Indonesia.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Bowono X, beberapa waktu lalu mengeluarkan Surat Edaran Nomor 29/SE/V/2021 tentang 'Memperdengarkan Lagu Indonesia Raya' di semua ruang publik. Hal tersebut dilakukan Sultan sebagai upaya meningkatkan semangat nasionalisme serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dilansir dari liputan6, Ketua Departemen Politik dan Advokasi Masyarakat (Denpom) For You Indonesia Widihasto Wasana Putra berharap, bahwa langkah ini juga dilakukan oleh kota-kota lain di Indonesia.

Sayangnya, kita sebagai masyarakat Indonesia yang cinta akan tanah airnya harus mau menerima, jika ada beberapa pihak dan kelompok yang memang ingin menghilangkan semangat nasionalisme masyarakat Indonesia menurun.

Seperti beberapa waktu lalu beredar video kajian Ustad Khalid Basalamah tahun 2017 yang diunggah kembali tentang lagu Indonesia Raya.

Namun, semua konflik yang akan terjadi mampu dicegah oleh Ulama Indonesia. Sebab, ulama tanah air terdahulu sampai saat ini mencintai tanah air Indonesia.

Khalifah Mesias ke-5 Ahmadiyah, Hadrat Mirza Masroor Ahmad juga memberikan sikapnya terhada cinta tanah air. Beliau mengatakan, “ketika cinta tanah air merupakan hal mendasar dalam Islam, bagaimana bisa seorang muslim sejati akan menunjukkan ketidaksetiaan atau menghianati bangsanya.”

Perlu diketahui, Hadrat Mirza Masroor Ahmad terpilih menjadi pemimpin Ahmadiyah pada tanggal 22 April 2003, tiga hari setelah pendahulunya Mirza Tahir Ahmad meninggal. Beliau lahir di Rabwah, Punjab, Pakistan pada 15 September 1950. Ia lahir dari seorang ayah bernama Mirza Masroor Ahmad dan ibu bernama Sahibzadi Nasira Begum.

Menurunnya semangat nasionalisme masyarakat Indonesia merupakan angin segar bagi para penyebar paham radikalisme, dengan begitu mereka akan mampu mewujudkan impiannya dengan mudah.

Dengan menurunnya semangat nasionalisme, sudah dipastikan persatuan antar anak bangsa akan terpecah. Sebab, negara ini besar karena semua masyarakatnya bersatu.