Gus Mus, Manusia Merdeka yang Menerapkan Kalimat Tauhid ke dalam Prinsip Hidup

 
Gus Mus, Manusia Merdeka yang Menerapkan Kalimat Tauhid ke dalam Prinsip Hidup
Sumber Gambar: Wisnu Agung /Beritagar.id

Laduni.ID, Jakarta – “Manusia merdeka ialah mereka yang dapat menerapkan kalimat Laa ilaaha Illalla ke dalam prinsip hidupnya,” itulah dawuh KH Ahmad Mustofa Bisri atau akrab dipanggil Gus Mus dalam unggahan Youtube Ngaji Hijrah.

Memiliki cara pandang beragama dan kehidupan yang menjadi ciri khas beliau, membuatnya mampu melepas belenggu keduniawian, sehingga beliau mampu menjadi manusia merdeka yang sesungguhya.

“Pokoknya asal dilarang Allah, anda berkata tidak, karena Allah Tuhanku satu-satunya. Diiming-imingi sesuatu jika Allah melarang, aku akan berkata tidak! Ketika diancam, jika bukan Allah yang mengancam, saya tidak takut!” tegasnya.

Beliau mengajarkan bagaimana caranya menikmati hidup, walaupun tidak semua orang mampu mengikutinya dengan baik, tapi mereka berhasil menjadikan Gus Mus sebagai role model kehidupan pada zamannya.

“Kalau anda pegang kalimat ini di dalam prinsip hidup anda, anda akan merasakan nikmatnya hidup,” kata beliau.

Sebagai makhluk yang juga diberi hawa nafsu, manusia tak lepas dari godaan larangan Allah. Namun hal tersebut tidak membuat manusia berhenti untuk mendapatkan kasih sayang dan rahmat Allah SWT. Gus Mus hadir dengan prinsip, “Asal tidak dilarang Allah, maka saya lakukan!” Sebuah keberanian yang terpadu pada realita agama.

Menghasilkan puluhan karya hanya dengan sebuah prinsip “Asal tidak dilarang Allah”. Semua hinaan dan cemoohan yang dilontarkan kepadanya seakan tidak berpengaruh apa-apa. “Saya tidak peduli dengan semua itu, akhirnya buku saya itu sampai banyak sekali, tulisan saya banyak sekali, karena saya tidak peduli,” ungkap beliau.

Tidak sedikit karya beliau dihargai puluhan juta, dan bukan hal yang aneh pula jika beliau tidak menerima uang tersebut melainkan diberikan kepada pihak yang memaerkan karya-karyanya. Begitulah sosok yang sudah menerapkan kalimat Laa ilaaha Illalla ke dalam prinsip hidup.

“Kalau orang lain kan ikut menurut aliran, kalau menurut ekspresionis itu begini-begini, kalau dadaisme itu begini, kalau surealisme begini. Kalau menggambar itu ada ilmu bidang bla bla bla. Halah kalau Allah tidak melarang, ya saya lakukan, tidak menuruti teori macam-macam.”

Dengan konsep Huwallahulladzi laa ilaha illa huwa, “Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia” Gus Mus menjadikan apa yang dikerjakannya menjadi mudah.

“Anda kalau memohon, meminta kepada selain Allah, maka anda salah, karena semua milik Allah. Anda kan hambanya Allah, kok masih khawatir. Ngapain khawatir? Kan anda hamba dari Dzat yang menguasai segala macam, kekhawatiran anda lah yang membuat anda tidak maju. Punya Tuhan sebegitu hebatnya kok bingung,” ujar Gus Mus.


Editor: Daniel Simatupang