Dzikir Rezeki Lancar dan Panjang Umur

 
Dzikir Rezeki Lancar dan Panjang Umur
Sumber Gambar: Ilustrasi/Pexels

Laduni.ID, Jakarta – Manusia hidup di dunia sebagai khalifah di muka bumi, artinya manusia dapat memanfaatkan segala apa yang ada di langit dan di bumi sesuai dengan otoritas dan kemampuan yang ada. Baik itu untuk kepentingan individu maupun demi kepentingan sesamanya.

Ketika di dunia manusia juga tak akan pernah lepas dari kenikmatan dunia yang fana, seperti harta, jabatan, dan kesenangan dunia lainnya. Manusia hanya bisa memanfaatkan kenikmatan itu untuk bekal kembali ke akhirat, kepada Sang Khalik.

Namun untuk mencapai kenikmatan akhirat tentunya dibutuhkan ‘batu loncatan’ untuk mendapatkannya, yaitu berupa kenikmatan dunia yang digunakan dengan benar. Seperti kekayaan, jabatan, dan harta benda yang didapatkan dan digunakan di jalan Allah SWT. Karena hidup manusia yang terbatas, tidak semua mampu melaksanakannya, bahkan sebagian dari manusia lalai dan terjurumus kedalam kenikmatan duniawi.

Hidup manusia di dunia pun tak lama, dalam kitab Faidhul Qodir, Syarah Al-Jami' Ash-Shaghir karya Imam Abdurrouf Al-Munawi dijelaskan bahwa kisaran usia umat Nabi Muhammad umumnya 60-70 tahun. Tidak seperti umat terdahulu yang usianya mencapai 1000 tahun.

Imam Al-Munawi juga menjelaskan bahwa, sebagian ulama membagi empat fase usia manusia, yaitu masa balita dan kanak-kanak, masa remaja dan masa muda, masa dewasa, dan masa tua hingga akhir hayat. Pada masa tua inilah manusia dituntut untuk mempersiapkan diri dalam perjalanannya menuju kematian, sebab tak akan mungkin manusia dapat kembali ke masa saat ia masih muda dulu.

Dalam kitab Fath al-Allam Syarh Mursyid al-Anam, Sayyid Muhammad Abdullah Al-Jurdaniy pernah berkata, “Barang siapa membaca wirid di bawah ini sebanyak 3 kali setelah shalat fardhu, maka ia akan hidup dalam kedaan kaya dan panjang umur.”

سُبْحَانَ مَنْ لاَ يَعْلَمُ قَدْرَهُ غَيْرُهُ وَلاَ يَبْلُغُ الْوَاصِفُوْنَ صِفَتَهُ

Artinya: “Maha suci Allah, tidak ada yang mengetahui hakikat ketinggian pangkat-Nya dan tidak ada seorang pun yang mampu untuk mensifati-Nya.”

Manusia yang hidup dalam kekayaan dan diberikan umur yang panjang diharapkan dapat mempersiapkan diri lebih lama untuk menuju akhirat. Sehingga ia dapat memanfaat semua miliknya untuk digunakan di jalan Allah SWT.

Disadur dari Gus Dewa


Editor: Daniel Simatupang