Nikmat-Nikmat yang Diberikan Kepada Manusia: Abadi dan Dapat Berubah

 
Nikmat-Nikmat yang Diberikan Kepada Manusia: Abadi dan Dapat Berubah
Sumber Gambar: Anna Shvets dari Pexels

Laduni.ID, Jakarta - Nikmat-nikmat yang diberikan kepada manusia itu sangat banyak hingga tak terhitung berapa nikmat yang Allah berikan dalam kehidupan kita.

Untuk menjadikan hidup kita tenang dan berkah, kita harus selalu mensyukuri kenikmatan yang telah Allah berikan kepada kita.

Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada kita, seperti ketika sedang mendapatkan nikmat harta maka supaya harta kita berkah maka kita harus bersedekah kepada orang-orang yang membutuhkan.

Nikmat-nikmat ini secara umum terbagi menjadi dua bagian yaitu nikmat abadi dan nikmat-nikmat yang dapat berubah, berikut ini:

Pertama adalah nikmat-nikmat yang abadi, tidak akan pernah berubah, dan tidak akan pernah hilang. Ini adalah nikmat-nikmat akhirat.

Kedua adalah nikmat-nikmat yang dapat berubah dan hilang. Ini adalah nikmat-nikmat dunia. Ketika nikmat-nikmat dunia ini tidak mengantarkan kita pada nikmat-nikmat akhirat, nikmat itu bagaikan fatamorgana yang terlihat di padang pasir dan dikira sebagai air. Nikmat-nikmat dunia adalah kesombongan yang menipu, fitnah, dan azab.

Ketika nikmat-nikmat dunia dimanfaatkan sebagaimana mestinya, yaitu digunakan sesuai tujuan dan hikmah penciptaannya, ia akan mengantarkan seseorang meraih nikmat dan kebahagiaan akhirat yang hakiki.

Beberapa orang menggunakan nikmat-nikmat dunia sesuai dengan apa yang Allah SWT perintahkan. Karena mereka berlaku seperti itu, mereka memperoleh manfaatnya, dan nikmat-nikmat dunia menjadi nikmat dan kebahagiaan yang hakiki bagi orang-orang tersebut. Orang-orang ini menjalani kehidupan yang sangat bersih dan damai di dunia dan akhirat.

Ketika memanfaatkan nikmat-nikmat dunia, beberapa orang lainnya keluar dari jalan yang Allah SWT ridhai, dan condong pada kehidupan dunia. Oleh sebab itu, nikmat-nikmat dunia menjadi hukuman bagi mereka dan penyebab azab di neraka. Dengan demikian, mereka tidak memperoleh ketenangan di dunia dan akhirat.


Editor: Nasirudin Latif