Kisah Mulia Putra Habib Munzir Al-Musawa

 
Kisah Mulia Putra Habib Munzir Al-Musawa
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – Anak adalah karunia yang Allah titipkan kepada kedua orang tua untuk dijaga, dididik, dan dirawat dengan sepenuh kasih. Dengan didikan yang baik dan tepat, anak akan menjadi ladang amal bagi orang tua di akhirat kelak.

Habib Munzir Al-Musawa contohnya, beliau memiliki cara yang unik dalam mendidik anak-anaknya. Hasilnya, anak-anak beliau memiliki akhlak mulia sejak berusia enam tahun. Mereka adalah Hasan bin Munzir Al-Musawa dan Muhammad bin Munzir Al-Musawa.

Keduanya kala itu masih sangat kecil saat akhlak mulia mereka nampak di mata para orang-orang, termasuk Habib Munzir sendiri.

Saat itu Hasan pernah menghilang sesaat dari majelis yang diisi oleh ayahnya, Habib Munzir Al-Musawa. Kemudian Hasan kembali dengan wajah penuh air mata, ia menangis dan cemberut lantaran lupa membawa peci.

Hasan yang usianya masih sangat kecil itu menangis di luar masjid dan tidak mau masuk ke masjid tanpa peci. Salah seorang mengenali Hasan dan menanyainya, setelah tahu Hasan tidak ingin masuk tanpa peci, jamaah itupun langsung membelikan peci untuk Hasan.

Lain lagi dengan Muhammad bin Munzir Al-Musawa, dirinya pernah menghilang dari panggung majelis dan baru kembali setelah acara berakhir. Saat ditanya Muhammad Al-Musawa kecil lantas berkata kepada ayahnya, “Muhammad mau pipis, tapi banyak perempuan, jadi Muhammad malu dan tidak mau ke kamar mandi yang banyak perempuan. Akhirnya Muhammad diantar jamaah kerumah yang jauh untuk pipis di toilet yang tidak ramai perempuan.”

Saat itu Muhammad baru berusia tujuh tahun, namun rasa malu terhadap yang bukan mahram membuatnya tampak sangat dewasa.

Itulah kisah dari kedua anak Habib Munzir Al-Musawa, akhlak-akhlak yang nampak pada Hasan dan Muhammad tidak lain merupakan hasil dari didikan Habib Munzir. Semoga kita para orang tua dapat meniru cara Habib Munzir dalam mendidik anak, dan anak-anak kita kelak memiliki sifat malu dan akhlak yang dicpntohkan oleh Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam.

Sumber: Cerita Para Wali


Editor: Daniel Simatupang