Adab Tertawa dalam Islam dan Landasan Hadisnya

 
Adab Tertawa dalam Islam dan Landasan Hadisnya
Sumber Gambar: Ilustrasi (foto ist)

Laduni.ID, Jakarta - Islam mengatur umatnya dalam segala bidang, termasuk tertawa. Sebagai seorang muslim dan muslimah tentunya kita harus berprilaku yang baik, seperti berjalan, berbicara dengan baik, melirik, dan lain sebagainya.

Kadang tanpa sadar, kita sering melupakan hal ini, ketika sedang bersenda gurau dengan teman maupun kerabat kita, secara spontan maupun tidak kita selalu tertawa bahkan sampai terbahak-bahak dengan nada yang keras.

Memperbanyak tertawa apalagi sampai terbahak-bahak merupakan perbuatan tercela. Rasulullah SAW sejak dulu sudah memberikan contoh bagaimana cara yang baik dan benar dalam tertawa adalah dengan tersenyum.

Dari Aisyah RA, beliau berkata : “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW, tertawa terbahak-bahak sehingga langit mulutnya kelihatan, sesungguhnya ketawa beliau itu, hanya tersenyum. (H.R. Bukhari no. 4828 dan Muslim no. 2123)

Selain itu memperbanyak tertawa juga dapat mematikan hati, sebagaimana sabda Rasulullah SAW dari Abu Harairah beliau berkata : “Janganlah kamu banyak tertawa, karena sesungguhnya banyak tertawa itu dapat mematikan hati.” (H. R. Ibnu Majah no. 4333)

Apalagi dalam berbicara, seseorang berniat membuat pendengar atau orang di sekelilingnya tertawa namun dengan dusta maka akan celakalah orang itu. Dari Bahz bin Hakim beliau berkata: Telah menceritakan kepadaku bapakku dari bapaknya beliau berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Celakalah bagi orang yang berbicara lalu berdusta untuk membuat orang lain tertawa. Celakalah ia, celakalah ia. (H. R. Abu Daud no. 4992, Tirmidzi no. 2485 dan lainnya)

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN