Sejarah

 

KH Agoes Ali Masyhuri: Penting Berguru pada Sejarah Agar Cerdas Bersikap

Menurut Gus Ali, penting berguru pada sejarah agar cerdas bersikap. Bagaimana bisa?

Begini Silsilah Nasab KH Said Aqil Siraj Versi Kesultanan Cirebon

Silsilah Nasab kang Said Versi Kesultanan Cirebon

Samudera Pasee #2: Sudah Ada Sejak Masa Rasulullah?

Menurut berita-berita luar yang juga diceritakan dalam Hikayat Raja-raja Pasai (Pase) kerajaan ini letaknya di kawasan Selat Melaka pada jalur hubungan laut yang ramai antara dunia Arab, India dan Cina. Disebutkan pula bahwa kerajaan ini pada abad ke XIII sudah terkenal sebagai pusat perdagangan di kawasan itu

Samudera Pasee #1: Menggali Sejarah yang Tenggelam

Kesimpulan Al-Attas ini berdasarkan inductive methode of reasoning. Metode ini, ungkap al-Attas, bisa digunakan para pengkaji sejarah ketika sumber-sumber sejarah yang tersedia dalam jumlah yang sedikit atau sulit ditemukan, lebih khusus lagi sumber-sumber sejarah Islam dan penyebaran Islam di Nusantara memang kurang

Abu Daud Lueng Angen #2: Jenjang Pendidikan Hingga ke Dayah MUDI Samalanga

Namun sayang pada saat pemberontakan DI/TII tepatnya pada bulan Ramadhan tahun 1954 sekolah ini dibakar oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Peristiwa ini mengakibatkan beliau harus berhenti bersekolah

Surat terbuka Gus Mus kepada Rois ‘Aam PBNU tahun 1981, KH. Ali Maksum

Mari kita baca kembali surat dari Ro'is Aam PBNU 1981, KH Ali Maksum. Seperti apa suratnya?

Bukit 'Almond Bersalju' di Saudi, Jejak Agung Nabi Musa AS

Di lokasi ini pula lah, Musa menikahi putrid Nabi Syu’aib. Di wilayah ini juga terdapat sumur yang dipergunakan Musa untuk memberikan air kepada dua putrid Syu’aib

Kementrian Agama dalam Perspektif Sejarah

Panitia Kecil PPKI yang terdiri atas Oto Iskandardinata, Achmad Soebardjo, Sajoeti, Iwa Kusumasumantri, Wiranatakusuma, Amir, Hamidhan, Ratulangi, dan I Ketut Pudja; mengusulkan agar dibentuk 13 Kementerian, yaitu

Teuku Bujang Salim #4: Sejarah Mesjid Bujang Salim

Dalam perjalanannya, masyarakat setempat sepakat menambalkan nama Teuku Bujang Slamat menjadi nama masjid Jamik tersebut, yaitu dengan nama Bujang Salim

Teuku Bujang Salim #3: Perginya Sang Pahlawan Menghadap Ilahi

Teuku Bujang diberangkatkan ke Kutaradja (Banda Aceh). Lalu, 31 Juli 1950 ia pulang ke Krueng Geukueh, yang saat itu berada di Nanggroe Nisam dan saat inilah lahir Putri Bungsunnya Cut Aceh Neksom atau Hj. Atjeh Neksom