Mari kita baca kembali surat dari Ro'is Aam PBNU 1981, KH Ali Maksum. Seperti apa suratnya?
Di lokasi ini pula lah, Musa menikahi putrid Nabi Syu’aib. Di wilayah ini juga terdapat sumur yang dipergunakan Musa untuk memberikan air kepada dua putrid Syu’aib
Panitia Kecil PPKI yang terdiri atas Oto Iskandardinata, Achmad Soebardjo, Sajoeti, Iwa Kusumasumantri, Wiranatakusuma, Amir, Hamidhan, Ratulangi, dan I Ketut Pudja; mengusulkan agar dibentuk 13 Kementerian, yaitu
Dalam perjalanannya, masyarakat setempat sepakat menambalkan nama Teuku Bujang Slamat menjadi nama masjid Jamik tersebut, yaitu dengan nama Bujang Salim
Teuku Bujang diberangkatkan ke Kutaradja (Banda Aceh). Lalu, 31 Juli 1950 ia pulang ke Krueng Geukueh, yang saat itu berada di Nanggroe Nisam dan saat inilah lahir Putri Bungsunnya Cut Aceh Neksom atau Hj. Atjeh Neksom
Menurut versi lain, ia nabi bagi penduduk Suriah dan sekitarnya. Ia juga membangun Kota Kifl di Irak. Lantas, siapakah Zulkifli? Sebagian besar literatur sejarah mengukuhkan pendapat Ibn Katsir bahwa dia adalah putra dari Nabi Ayyub. Ibunya bernama Rahmah
Pada 15 Februari 1947 oleh Kementrian Dalam Negeri di Purwokerto, dipekerjakan di sana sementara menunggu kapal yang berangkat dari Cilacap menuju Sumatera
Beliau merupakan salah seorang pahlawan pergerakan kemerdekaan asal Aceh yang belum menjadi Pahlawan Nasional. Berdasarkan catatan sejarah, ia Lahir di Nisam dengan ibukotanya Krueng Geukueh pada tahun 1891 (menurut Cut Babujanja) Teuku Bujang menambatkan Krueng Geukueh sebagai ibukota dari Nisam.
Al Hafizh Ibn Katsir dalam bukunya yang terkenal, Kisah Para Nabi dan Rasul, menempatkan Zulkifli pada urutan ke-12. Dia berada di bawah Nabi Ayyub, yang dikatakan adalah ayah dari Zulkifli
Joko Widodo (Jokowi) dan anak bungsunya, Kaesang Pangarep. Saat itu Jokowi belum menjadi Walikota Solo dan hanya dikenal sebagai pengusaha mebel terkemuka di kota ini