Ziarah di Makam Ki Gede Sebayu, Ulama pendiri Kota Tegal

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam Ki Gede Sebayu, Ulama pendiri Kota Tegal

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - Ki Gede Sebayu adalah salah satu orang yang masih keturunan trah darah Majapahit dan menjadi bupati pertama Tegal. Tidak hanya membangun Tegal, namun juga berhasil membangun masyarakat Tegal sehingga mempunyai banyak keterampilan. Atas keberhasilannya ini pula, Ingkang Sinuwun Kanjeng Panembahan Senopati Mataram mengangkat Ki Gede Sebayu sebagai juru Demang setingkat Tumenggung/ Bupati yang kemudian dijadikan sebagai hari jadi Kabupaten Tegal.

Menurut silsilah, Ki Gede Sebayu keturunan darah bangsawan dari Batoro Katong atau Syech Sekar Delima (Adipati Wengker Ponorogo). Ayahnya bernama Pangeran Onje (Adipati Purbalinga). Sejak kecil, Ki Gede Sebayu diasuh oleh eyangnya yaitu Ki Ageng Wunut yang selama hidupnya menekuni Agama Islam. Hal ini membawa dampak bagi perkembangan Ki Gede Sebayu yang tumbuh menjadi anak yang berperilaku ramah dan santun.

Ide dan pemikiran Ki Gede Sebayu memberikan banyak kemajuan bagi masyarakat Para petani dapat memanfaatkan alat-alat pertanian dengan adanya hasil kerajinan pandai besi. Pasar perdagangan semakin ramai karena banyak masyarakat yang memiliki ketrampilan pertukangan kayu, menjahit, pembuatan alat dapur dari tembaga, pertukangan emas dan sebagainya.

Profil
Ki Gede Sebayu adalah keturunan darah bangsawan dari Bathara Katong (Adipati Wengker Ponorogo). Ayahnya bernama Pangeran Onje adalah Adipati Purbalingga. Beliau diperkirakan lahir sekitar tahun 1530 an

Guru-guru beliau di antaranya:

  1. Kyai Ageng Wunut
  2. Pangeran Onje

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi Ki Gede Sebayu

Lokasi Makam
Ki Gede Sebayu dimakamkan di Desa Danawarih, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal. Sekitar 100 meter ke utara dari lokasi Bendungan dan Jembatan Gantung Danawarih. Komplek makam ini dikelilingi tembok putih yang cukup luas. Sedangkan makamnya sendiri berada di tengah-tengah komplek bangunan tersebut. Makamnya dibuat dengan model atap joglo dan dikelilingi tembok kaca dengan ditutupi dengan tirai putih. Makam

KH Zubair Dahlan yang notabene ayahanda KH Maimoen Zubair digelar rutin setiap pertengahan Ramadan setiap tahunnya. Ayahanda Mbah Maimoen Zubair ini wafat pada 15 Ramadan 1389 H di usia 70 tahun.

Baca artikel detiknews, "Hadiri Haul KH Zubair Dahlan, Ketum PPP: Semoga Kita Bisa Teladani Beliau" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-6039250/hadiri-haul-kh-zubair-dahlan-ketum-ppp-semoga-kita-bisa-teladani-beliau.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah
Makam Ki Gede Sebayu banyak dikunjungi para peziarah. Tak hanya datang dari wilayah Rembang saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makamnya berada di komplek Pemakaman Simpek, Sarang, Rembang, Jawa Tengah.

Ada keyakinan dari peziarah yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam Ki Gede Sebayu, maka akan diberi kemudahan dalam mencari rezeki yang berkah, diberi kemudahan mencari derajat, dan dimudahkan dalam mencari mata pencaharian sesuai bidangnya, .

Oleh-oleh
Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Tegal di antaranya:
Latopia atau Pia, Kacang Bogares, Tahu Aci, Manisan Cerme, Keripik Tahu, GuCheez, Pilus Kletuk.