Malam Pawai Lampion Di SIngkawang Sangat Meriah

 
Malam Pawai Lampion Di SIngkawang Sangat Meriah

LADUNI.ID, SINGKAWANG - Malam pawai lampion di Kota Singkawang meriah Ahad, 17/2. . Puluhan peserta mulai mobil hias, aksi tatung hingga 12 naga bulan ikut beatraksi.

Masyarakat pun tumpah ruah di jalanan. Anak kecil, muda dan tua berbaur. Mereka menantikan malam penuh "lampu". Berbeda dari tahun sebelumnya. Pawai lampion dibuat panitia seperti parade profesional. Hal ini terlihat di Jalan Diponegoro Singkawang. Disini, ada panggung utama, dimana tamu VVIP dan VIP duduk nyaman. Sehingga bisa menyaksikan parade pawai lampion. 

Di panggung utama ini jelas banyak tamu penting. Pengusaha, pejabat vertikal. Bahkan meski telat datang, rombongan Menteri Hukum dan HAM RI, Yasona Laoly pun hadir. 

Disebelah panggung utama, ada tribun penonton, lengkap dengan nomor. Karena duduk di tribun penonton itu mereka yang sudah bayar tiket. Sementara yang gratisan cukup menyaksikan di seputaran pinggiran jalan.

Malam yang sibuk dan penuh penantian melihat parade pawai lampion. Dengan beraneka hiasan hingga bunyi-bunyian sekitar pukul 20.00 malam kendaraan lampion hias dilepas  Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie di Kantor Walikota Singkawang.

Mobil hias itu pun berkeliling kota, serta tampil di hadapan panggung utama saat melintas jalan Diponegoro. jalan jalan utama malam itu sempit karena dibanjiri warga.

Salah satu warga Setapuk, Rinto, mengatakan sejak habis Magrib ia sudah mencari tempat di seputaran jalan Diponegoro dan Jalan Firdaus. "Saya cari tempat semakin mendekati waktu acara semakin ramai," katanya. Ia bersama istrinya pun hanya memarkirkan motor di Jalan Firdaus. "Yang penting bisa nonton," celetuknya.

Tibalah parade pawai menyusuri jalan. Mereka berasal dari berbagai daerah, paling banyak asal Singkawang dan sejumlah wilayah di Kabupaten Sambas, seperti warga Sinam Kecamatan Pemangkat dan Jawai. Selain peserta pawai dari perkumpulan masyarakat juga berasal dari instansi vertikal dan perbankan di kota Singkawang.

Mereka menampilkan hal hal menarik, mulai memajang simbol jatuhnya Shio pada Imlek dan CGM, Babi. Para peserta menampilkan suguhan penampilan nusantara, mulai pakaian dan atraksi.

Salah satu yang menjadi sorotan mata dan kamere para penonton adalah kehadiran 12 Naga. 

"Kita apresiasi rangkaian karena lebih meriah dan lebih ramai dengan tampilan kegiatan begitu menarik," ungkap Daniel Johan, anggota DPR RI. 

Tentu tidak hanya itu, rangkaian Cap Go Meh ini menjadi bukti akan kekuatan keberagaman di Indonesia. "Singkawang sudah menunjukkan keberagaman, ke Bhinekaan Tunggal Ika kita, dan tentu harus dilestarikan," jelasnya.