Mufassir yang Menggunakan Model Tanya Jawab

 
Mufassir yang Menggunakan Model Tanya Jawab

LADUNI.ID - Tujuan utama sebagian besar mufassir adalah bagaimana memahami al Quran, dan bagaimana menjadikan umat Islam paham terhadap al Quran. Hal ini menuntut mereka untuk menyajikan tafsirnya dengan berbagai metode yang dianggap memudahkan bagi pembaca. Metode tanya jawab ini sebagian kecil dari bukti bahwa para ulama tafsir sangat antusias memberikan pemahaman umat tentang hal-hal terkait al Quran. Metode seperti ini membantu konsentrasi untuk fokus kepada materi dan memperbaiki sistematika alur berpikir praktis. 
Dan berikut ini beberapa mufassir yang secara dominan menggunakan model tanya jawab dalam tafsirnya:

1- Ali bin Isa bin Abdullah ar Rummani (296 H - 384 H)

Beliau adalah filusuf mu'tazilah yang alim di bidang feqih, nahwu, tafsir, ilmu kalam dan ilmu falak, belajar nahwu kepada Imam az Zajjaj dan Ibnu Siroj, belajar aqidah kepada Ibnu al Akhsyid al Mu'tazili. 
Beliau juga guru dari Imam Abu Hayyan at Tauhidi (penyusun al Im'ta' wa al Muanasah). 
Tafsirnya berjudul:

الجامع لعلوم القرآن

Tafsir ini bercorak falsafi kalami muktazili dan menggunakan manhaj kalami, dan memakai metode tanya jawab dalam menjelaskan prinsip-prinsip madzhab muktazilah. Tafsir ini juga menjelaskan keserasian antar ayat, juga terkadang nahwu dan qiroat al Quran. 
Seringkali, Ali bin Isa merujuk ke pendapat tokoh2 muktazilah khususnya Abu Ali al Juba'i dan Abdullah bin Ahmad al Balkhi.

2- Muhammad bin Abu Bakar bin Abdul Qodir (666 H)
Seorang ulama multi disipliner, yang menjadi pakar di bidang bahasa, feqih, tafsir, hadist, sastra dan tasawuf. 
terkenal dengan karya beliau "Mukhtar as Shihhah" di bidang kebahasaan. 
Tafsirnya berjudul

أنموذج جليل في أسئلة وأجوبة من غرائب آي التأويل

Tafsir ini mengandung 1200 an tanya jawab terkait mutasyabih al Quran, i'rob, balaghah, juga diksi-diksi al Quran, disampaikan secara singkat dan padat. dan diurutkan sesuai urutan mushaf. 
pertanyaan diawali dengan kalimat: فإن قيل
dan jawabannya dengan kalimat: قلنا

Oleh: KH M Afifuddin DImyathi