Paling Kekasih di Bulan Penuh Kasih

 
Paling Kekasih di Bulan Penuh Kasih

LADUNI.ID - Ramadan bulan yang paling ditunggu kedatangannya, ia seperti kekasih paling kekasih, jika lama tidak hadir. Merindunya semakin membuncah. Tangisan kerinduan tak berhenti sebelum ia bertandang, enam bulan sebelum tiba, para sahabat, tabi’in dan salaf shaleh sudah menengadah tangan pada Allah, agar dipertemukan dengan Ramadan (Ibnu Fadhl).

Tangisan semakin kuat bila bulan Rajab dalam rengkuhan, puasa dilakukan untuk menyiapkan, doa dipanjatkan “Allahumma ballighna Ramadhan”. Satu bulan sebelum tiba, para sahabat sudah menyibukkan diri dengan kegiatan seperti Ramadan, mushaf-mushaf dibaca diberbagai tempat, bahkan bulan ini (Sya’ban), umat Islam sudah mengeluarkan zakat mal untuk membantu para fakir miskin untuk memotivasi mereka dalam berpuasa.

Bila Ramadan sudah tiba, umat Islam berubah, masjid-masjid dipenuhi jamaah; bertaqarrub, dan beriktikaf. Al-Qur’an bergema di berbagai pelosok, kata seorang penyair Arab “Bagai dengungan lebah”, seperti Imam Syafi’i hatam Al-Qur’an 60 kali, al-Aswat setiap dua hari sekali, Mujahid dan Qosim setiap hari, Qotadah tiga hari sekali. Mereka ingin berbicara dan disambut Sang Kekasih, Allah SWT.

Inilah bulan cinta, “Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (Hadist),inilah bukti cinta Sang Kekasih, adakah ungkapan yang paling mesra dari sesuatu yang busuk menjadi wangi, yang buruk menjadi indah, yang gelap menjadi terang. Bau busuk orang puasa bagai kesturi di hadapan Allah, inilah sebuah penyataan yang sangat indah.

Kerinduan itu akan selalu memuncak, bagaimana tidak, satu dibalas seribu, “Setiap amal anak keturunan Adam dilipatgandakan. Setiap satu kebaikan sepuluh lipat gandanya hingga tujuh ratus kali lipat” (Muslim). Sungguh, adakah yang disia-siakan ketika lipatan pahala dijanjikan, berjibun berkah disiapkan.

Tidak hanya itu, bila kekasih yang dicinta berbuat salah, maka kata “pengampunan” yang terucap, bagaimana dengan Allah yang mengampuni orang-orang yang berada di dalamnya, “Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanannya dan karena mengharap ridha Allah, maka dosa-dosa sebelumnya diampuni” (HR. Abu Dawud).

Adakah yang lebih luar biasa dari pengampunan sang kekasih, dan ini pengampunan dari Sang Maha Segala, Allah SWT. Tidakkah hanya apunanNya yang kita harapkan, kita rindukan, dan kita cari. Betapa manusia dipenuhi dengan lumuran dosa, dan hanya Neraka tempatnya, tetapi jika Allah Sang Maha Pengampun membebaskannya, betapa ini sebuah kabar gembira, dan surga adalah tempatnya.

Agar semakin menikmati hubungan cinta yang indah, seluruh penghambat dihilangkan, semua godaan dilenyapkan, dan celah-celah ditutup, dan hanya keindahan yang di buka lebar-lebar, “ Kalau datang bulan Ramadan, maka terbuka seluruh pintu surga, tertutup pintu neraka dan setan-setan dibelenggu” (HR. Baihaqi).

Masyallah, sungguh bulan ini, bulan yang dijanjikan keberkahan, para penghalang juga tidak dilibatkan, demi menuju kekhusukan, namun masih saja banyak manusia yang melupakan Tuhan demi secuil dunia yang dihinakan.

Permintaan sang kekasih pasti selalu diusahakan, selalu dikabulkan, bagaimana dengan bulan ini, “Tiga doa yang tidak ditolak oleh Allah, orang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil dan doanya orang yang teraniaya. Allah mengangkat doanya kea wan dan membukakan pintu-pintu langit. Demi kebesaran-Ku engkau pasti Aku tolong meski tidak sekarang” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Bulan ini, bulan penuh cinta, sangatlah rugi, jika tidak mendapatkan cintanya. Bila ia memberi harapan cinta, bukankah tiada lelah selalu meminta, minta ampunan, minta keberkahan dan meminta segala rindu padaNya.

Oleh: Halimi Zuhdy

 

 

Tags