Menyusuri Jejak Sanad Keilmuan Islam Para Ulama di Nusantara

 
Menyusuri Jejak Sanad Keilmuan Islam Para Ulama di Nusantara
Sumber Gambar: Dokumentasi KODI, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Dalam sejarah Islam di Nusantara, sanad keilmuan memegang peranan yang sangat penting. Sanad bukan sekadar rantai transmisi ilmu, melainkan juga jembatan spiritual, intelektual, dan sosial yang menghubungkan ulama-ulama lokal dengan ulama internasional.

Pada hari Kamis, 25 September 2025, saya berkesempatan menghadiri Seminar Nasional bertajuk “Memperkuat Sanad Keilmuan Islam di Nusantara (Jalur Maghribi sampai Hadhramaut)” yang diselenggarakan oleh Lembaga Peradaban Luhur (LPL) bekerja sama dengan Lembaga KODI Provinsi DKI Jakarta. Acara yang berlangsung di Graha Mental Spiritual, Tanah Abang, Jakarta Pusat ini menghadirkan para narasumber yang memiliki otoritas dalam kajian sanad ulama Nusantara.

Sayangnya, salah satu narasumber, Habib Ali Yahya, berhalangan hadir karena sakit. Namun, pemaparan dari para pemateri lainnya menurutku tetap sangat menarik, sebab memperkaya wawasan mengenai bagaimana sanad keilmuan Islam di Nusantara terbentuk dan berjejaring lintas benua.

Saya baru sempat menuliskan catatan ini pada hari ini (30/09/2025) karena satu dan lain hal. Namun demikian, saya kira hal itu tidak menjadi soal untuk tetap mempublikasikan hasil catatan dan refleksi yang saya tangkap. Sebab, bagi saya, pengalaman menghadiri seminar ini terlalu berharga untuk dibiarkan berlalu begitu saja tanpa terdokumentasikan.

Pemateri pertama, KH. Ahmad Baso membuka dengan penekanan bahwa ulama Nusantara sejak lama terkoneksi dengan ulama internasional melalui sanad keilmuan. Jejaring ini erat meskipun jarak geografis memisahkan.