Mengajarkan Anak Mengambil Keputusan Sendiri

 
Mengajarkan Anak Mengambil Keputusan Sendiri

“Anak perempuan saya memiliki kesulitan mengambil keputusan tentang berbagai hal. Dia sering mengubah pendirian, bertanya kepada setiap orang apa yang harus dilakukan dan biasanya meminta orang lain untuk memutuskannya. Apa yang bisa saya lakukan agar anak saya bisa lebih percaya diri dan tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan?”

Jawaban:

Bapak/Ibu yang kami hormati, biasanya seorang anak memang sedikit memiliki kesulitan dalam memecahkan masalah. Salah satu tantangan bagi orang tua adalah bagaimana membimbing anak-anak agar tahu cara membuat pilihan yang terbaik. Dengan membantunya mengetahui setiap keputusan memiliki konsekuensi baik dan buruk, mereka akan segera belajar untuk mempertimbangkan apa yang akan terjadi dari setiap kemungkinan. Berikut ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar anak bisa membuat keputusan sendiri:

Memberi contoh cara mengambil keputusan. Kita bisa menceritakan contoh situasi di mana kita harus memutuskan sesuatu. Ceritakan masalah yang dihadapi, konsekuensi baik dan buruknya dan alasan keputusan yang diambil. Dengan sering menceritakan hal seperti itu diharapkan anak akan belajar cara memutuskan sesuatu.

Memberi kesempatan anak untuk memutuskan. Dalam situasi tertentu, biarkan anak untuk memutuskan. Seringlah memberi kesempatan kepada anak untuk berlatih memutuskan. Tidak perlu hal yang rumit. Hal sederhana saja seperti memilih tujuan tempat jalan-jalan, memilih tempat makan, memilih alternatif kegiatan di hari libur dan sebagainya.

Biarkan anak mandiri dan jangan beri pertolongan. Jika anak sudah memilih, biarkan dia untuk menjalani pilihannya. Kita tidak perlu memberikan intervensi apapun kepada anak atas pilihannya. Biarkan anak mengalami konsekuensi dari keputusannya. Untuk menumbuhkan kepercayaan diri anak memang butuh waktu, tapi tiap pengalaman sedikit demi sedikit membantunya hingga akhirnya dapat membuat sebuah keputusan sendiri.

Demikian yang bisa saya sampaikan Bapak/Ibu. Mudah-mudahan ada manfaatnya. Terima kasih banyak atas kunjungannya ke rubrik kami.

 

Salam hormat
Dr. Muhammad Fakhrurrozi, M.Psi