Penemuan Manuskrip Ini Tunjukkan Kealiman Syaikhona Kholil

 
Penemuan Manuskrip Ini Tunjukkan Kealiman Syaikhona Kholil

Oleh MUHAMMAD ISMAEL AL-KHOLILIE*)

LADUNI.ID, Jakarta - Selain sebagai sosok yang masyhur akan kewalian-nya, maha guru ulama Nusantara Syaikhona Kholil Bin Abdillathif Al-Bangkalani sebenarnya juga dikenal sebagai ulama yang sangat produktif.

Beliau sudah gemar mengarang dan menulis kitab bahkan ketika beliau masih berstatus sebagai santri. Dalam pengembaraannya mencari ilmu, Karena memiliki tulisan tangan yang indah, Syaikhona seringkali menulis kitab lantas kemudian menjual hasil tulisannya. Hal ini masih berlanjut ketika beliau sudah menjadi ulama besar dan memiliki banyak santri. Syaikhona masih kerap menulis kitab-kitab yang kemudian beliau jual kepada para santrinya.

Namun yang sedikit memprihatinkan, selama ini dari sekian banyak kitab karya Syaikhona Kholil, hanya 2 saja yang muncul ke permukaan dan bisa dinikmati khalayak wabil khusus warga Nahdhiyin. Pertama, kitab Assilaah fi Bayaninnikah, kedua kitab Al-Matnu Assyarif. Juga sudah menjadi rahasia umum, bahwa selama ini banyak dari kita lebih mengenal Syaikhona Kholil sebagai sosok seorang “wali” daripada seorang “Alim” atau “Mushonnif” yang memiliki banyak karangan. Ini dikarenakan aspek “ke-karomah-an” Syaikhona lebih sering dimunculkan daripada sisi “ke-ilmiah-an” beliau.

Berawal dari keprihatinan itu, kami para generasi muda Bani Kholil tergelitik untuk menulusuri lebih dalam karya-karya Syaikhona Kholil yang selama ini belum dipublikasikan. Maka dibentuklah Tim Turots Syaikhona Kholil yang mempunyai tugas mencari karya-karya peninggalan Syaikhona, menulisnya kembali, dan kemudian menyebarkannya ke masyarakat luas.

Hasilnya sampai sekarang, Alhamdulillah kami telah berhasil menemukan sekitar 14 Manuskrip tulisan tangan Syaikhona Kholil, sebagian adalah karangan beliau sendiri seperti kitab “Isti’dad lil Maut”. Yang paling menarik tentunya Adalah Ta’liqot Alfiah Ibnu Malik yang sampai sekarang masih dalam tahap penyalinan ulang. Ada juga kitab Biografi Syaikhona Kholil yang kemungkinan ditulis oleh Syaikh Yasin Bin Isa Al-Fadani. Adapun karya terbesar yang berhasil ditemukan adalah kitab terjemah makna Al-Quran tulisan tangan Syaikhona Kholil yang tersimpan di Kampek Bangkalan.

Dan tentunya proyek ini bukan tanpa pengetahuan dari para sesepuh. Setelah meminta izin dan restu dari para sesepuh Bani Kholil seperti KH. Muhammad Faishol Anwar, KH. Zubair Muntashor, KH. Fakhrillah Aschal dan Ketua NU Bangkalan pamanda KH. Pakna Majid Makki Nasir. Mereka sangat mendukung dan memberi respon yang positif untuk kelanjutan rencana ini. Dan Insyaallah Launching perdana karya-karya Syaikhona ini akan diadakan pada Hari Santri 22 Oktober mendatang di Kantor PWNU Jawa Timur.

Harapan kami tidak muluk-muluk. Kami hanya berharap untuk mendapat tetesan ridho dan barokah Syaikhona Kholil dengan berkhidmah kepada beliau, melalui perantara karya-karya beliau yang selama ini terpendam. Agar makin banyak orang yang bisa merasakan ilmu-ilmu jariyah beliau, mengaji ilmu dari karya-karya tulis beliau meski beliau sudah berpindah ke Alam Barzakh hampir seratus tahun yang lalu.

Pastinya kami sangat berharap dukungan panjenengan semua wabil khusus warga Nahdlatul Ulama, lebih-lebih para keturunan santri-santri Syaikhona Kholil. Karena sangat besar kemungkinan masih banyak karya-karya Syaikhona yang ada ditangan ahli warits murid-murid Syaikhona yang sampai sekarang masih belum terkuak dan terpublikasikan.

(Tim Turots Syaikhona Kholil, Bangkalan, 19 Agustus, 2019)


*) Muhammad Ismael Al-Kholilie, cicit Syaikhona Kholil Bangkalan. Sumber: Bangkit Media