KH Marzuki Mustamar: Tak Patut Membandingkan Soekarno dan Nabi Muhammad

by Mihrob
4.087 Views
Selasa, 19 November 2019

LADUNI.ID, Sidoarjo - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim), KH Marzuki Mustamar menegaskan bahwa tak sepatutnya Sukmawati membandingkan Soekarno (Bung Karno) dengan Nabi Muhammad Saw karena memang tak layak dibandingkan.

“Saya enggak tahu, mungkin dia pas rodok kemeng (agak sakit) apa ya apa gitu lho. Tapi yang jelas itu saya enggak tahu,” terangnya usai meresmikan Gedung Markas Besar Oelama (MBO) di Waru, Sidoarjo, Sabtu (16/11) malam.

Kiai Marzuki juga menjelaskan bahwa Bung Karno tak perlu dibandingkan dengan Nabi Muhammad Saw, karena levelnya beda. “Kanjeng Nabi levelnya dunia, bahkan dunia akhirat,” katanya.

“Mestinya kalau orang itu berakal sehat, enggak perlu-lah membanding-bandingkan Bung Karno dengan Kanjeng Nabi,” tandas pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilurrosyad, Gasek, Kota Malang tersebut.

Mungkin saja ada yang berperan di satu RT, kabupaten, bahkan negara, selain Nabi Muhammad SAW. Tapi itupun sebatas urusan dunia, tidak sampai akhirat, apalagi menolong orang mensyafaati sampai masuk surga.

“Lha Kanjeng Nabi jauh, lebih dari itu. Jadi enggak perlu membanding-bandingkan seperti itu,” tandas Kiai Marzuki.

Kemudian, apa upaya PWNU Jatim agar umat tak terprovokasi dengan pernyataan Sukmawati? “Oh umat wis paham, wis ngerti. Umat kecil, sekecil ndeso iku lho.. (ngerti),” katanya.

“Bapakmu perang iku lho sampeyan umur enam tahun. Masih kon yo gak perang, masih kon yo gak berjuang, iya tho? (Kamu juga tidak ikut berperang dan berjuang),” imbuhnya.

Jika Sukmawati mengukur kehebatan orang karena ikut memperjuangkan NKRI, lanjut Kiai Marzuki, dia juga tidak ikut berjuang karena saat itu masih umur enam tahun.

“Ojo kakean polah lah, podo-podo gak berjuang (Jangan banyak tingkah, sama-sama tidak ikut berjuang). Kalah karo Cak Asy’ari yang nyuwek warna biru (bendera Belanda), padahal itu Banser. Jadi dia pun, yang ngomong, itu kalah dengan Banser,” pungkasnya.