Perilah Makan Bawang
-
Hadis:
مَنْ أَكَلَ ثُوْمًا أَوْ بَصَلًا فَلْيَعْتَزِلْنَا أَوْ لِيَعْتَزِلْ مَسْجِدَنَا وَلْيَقْعُدْ فِي بَيْتِهِArtinya:
"Barang siapa memakan bawang putih atau bawang merah hendaklah ia menjauhi kami atau hendaklah ia menjauhi Masjid kami dan hendaklah Dia duduk di rumahnya saja."Asbabul Wurud:
Jabir berkata: "Rasulullah SAW melarang memakan bawang putih dan bawang merah dan daun kucai (sejenis sayuran), padahal kebutuhan mengalahkan kami (untuk mengidahkan larangan Beliau tersebut), sehingga kami memakannya. Memperhatikan keadaan ini Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa memakan bawang putih… dan seterusnya."Periwayat:
Bukhari, Muslim, Abu Daud, An-NaSa'iy Dari Jabir Abdillah R.A
Hadis ini memberikan alasan terhadap larangan memakan bawang yaitu menyakiti perasaan malaikat yang mempunyai pencituman (tajam) terhadap orang yang sedang melaksanakan shalat. Hadis ini meminta agar orang yang memakan bawang meninggalkan shalat sampai bau (kurang sedap) akibat makan rempah-rempah tersebut hilang. Kemungkinan penundaan tersebut menyebabkan waktu shalat habis dan tentu hal itu diharamkan (melaksanakan shalat di luar waktunya).
Maka ditetapkanlah (pengertian Hadis tersebut), yaitu adakalanya menunda shalat sehingga habis waktu shalat dan haram memakan bawang tersebut, karena sesuatu yang membawa kepada yang haram diharamkan, sedangkan masing-masingnya (larangan memakan bawang dan larangan menunda shalat sampai waktu habis) adalah saling mencabut (menghapuskan).
yang dimaksud dengan malaikat adalah malaikat yang menemani seseorang yang sedang melaksanakan shalat, karena mestilah ada malaikat itu Ketika seseorang mulai bemiat melaksanakan shalat sampai ia taslim (mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri).